Jilbab sebagai alat kontrol diri


Alqur’an merupakan kitab suci umat islam yang isinya kompliiiit..banget.., kok komplit..? ya iya lah…. Hampir semua aspek kehidupan ada aturannya… katanya nih….Alqur’an tuh banyak berisi rumus-rumus canggih, rumus tentang kehidupan, rumus tentang peradaban , kemanusiaan , keimanan, rumus tentang pernikahan, kebahagiaan, keadilan rumus tentang kebenaran ! ye…. Ini sih isi lagunya justice voice…, emang! Dicontek abis….he2 .

Eh! Tapi bener kok, dalam Alqur’an tidak hanya berisi aturan tentang manusia dan tuhannya atau antar sesama manusia.. tetapi mencakup semuanya… termasuk aturan tentang cara berpakaian bagi pemeluk agama islam..

Ga percaya…..? nih dalilnya..dari Alqur’an…

Hai anak Adam, Sesungguhnya kami Telah menurunkan kepadamu Pakaian untuk menutup auratmu dan Pakaian indah untuk perhiasan. dan Pakaian takwa Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat.Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia Telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya kami Telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. ( Al-‘araf 26-27)
Kita dianjurkan berpakaian untuk menutup aurat(bagian tubuh yang tak boleh dilihat) …menurut hadits batasan aurat untuk pria adalah antara pusar dan lutut dan wanita ..hampir seluruh tubuhnya merupakan aurat kecuali wajah dan kedua telapak tangannya.
Salah satu Hadits tentang batasan aurat wanita( sesuai judul…di sini Cuma membahas tentang jilbab jadi tidak ditulis hadits untuk aurat lelaki)

Dari Khalid bin Duraik, dari Aisyah r. A. Asma' binti Abu Bakar R. A., pernah berkunjung kepada Rasulullah S. A. W. memakai pakaian tipis. Maka Rasulullah S. A. W. berpaling dari padanya seraya bersabda: "Wahai Asma', sesungguhnya wanita apabila telah baligh, tidak benar terlihat dari padanya kecuali ini... dan ini...". Beliau memberi isyarat kepada wajah dan kedua tangannya.
Khusus untuk para wanita jenis pakaian yang dianjur adalah menggunakan jilbab dan kerudung..

"Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan pehiasaannya kecuali yang biasa nampak dari pandangan. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan jangan- lah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau kepada ayah mereka, atau putra-putra mereka, atau saudara- saudara mereka, atau putra-putra suami mereka, atau wanita- wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan- pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap kaum wanita), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat kaum wanita. dan janganlah mereka memukul kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung". (Qs An Nur : 31)
Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istri engkau, anak-anak engkau yang perempuan dan perempuan-perempuan orang-orang yang beriman, supaya mereka menutup tubuhnya dengan baju dalamnya (Jilbab). (Dengan) demikian itu mereka lebih patut dikenal dan (karena itu) mereka tidak diganggu. Dan Alloh itu Maha Pengampun dan Maha Penyayang. QS. Al - Ahzab (33): 59



Nah, dari kedua ayat diatas dijelaskan bahwa wanita tidak boleh memperlihatkan auratnya kepada selain yang disebutkan pada surat An nur ayat 31…Dan yang perlu kita ketahui ternyata antara jilbab dan kerudung itu ternyata berbeda..jilbab itu memiliki arti luas yaitu pakaian lapang dan longgar yang dapat menutupi aurat dari atas kepala sampai kedua telapak kakinya.. sedang kerudung adalah tudung kepala yang dapat menutupi kepala leher dan dada. Tapi kalau kita nih di Indonesia ..biasa menyebut kerudung itu dengan jilbab .. tapi apapun bahasanya.. yang penting kita memakai pakaian sesuai anjuran alqur’an yang merupakan kewajiban kita sebagai wanita muslim yaitu memakai pakaian yang dapat menutupi seluruh aurat kita dan pakaian itu longgar tidak transparan..tidak ketat hinggga atau dapat memperlihatkan lekuk tubuh..

Terus…kalau ada wanita yang memakai pakaian ketat.. celana panjang..sempit baju lengan panjang tapi ketat pungsat.. kalau nungging keliatan cd-nya dan memakai tudung kepala Cuma sampai leher..kalau angkat tangan kelihatan udel ne..terus poninya pakai di keluarin ( lagi terend nih jilbab poni) apa bisa dibilang wanita berjilbab ya…? Tau deh… jawab sendiri ajach…

Pada akhir ummatku nanti akan muncul kaum laki-laki yang menaiki pelana seperti layaknya kaum laki-laki, mereka turun kemasjid-masjid, wanita-wanita mereka berpakaian tetapi laksana telanjang, diatas kepala mereka (ada sesuatu) seperti punuk unta yang lemah gemulai. Laknatlah mereka, karena sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita yang terlaknat” (HR. Ahmad)

Jilbab tak hanya sekedar berfungsi sebagai penutup aurat saja tapi agar dikenal sebagai muslimah..dan agar tidak diganggu seperti yang telah dijelaskan seperti ayat diatas..sekedar menambahkan bagi saya jilbab juga sebagai alat kontrol diri dalam bersikap dan bertingkah laku.. karena banyak diantara kita yang mengatakan “ah..buat apa pakai jilbab yang pentingkan hati…” atau ada juga yang bilang “ di luar aja yang pakai jibab tapi dalamnya (hatinya) jelek… kelakuan masih tidak benar” dll.

Memang sih…orang yang pakai jilbab belum tentu itu hatinya baik..bersih…dan terkadang masih ada prilaku yang tidak sesuai dengan yang seharusnya.. tapi paling tidak dengan jilbab lambat laun kita dapat berproses kearah pribadi yang lebih baik..
Misalnya yang tadinya kita bersifat tukang boong..kesana kemari kerjanya ngerumpiin orang…atau kalau lagi ngumpul becanda sama teman-teman ketawanya ngakakkk…bangets tiga RT kedengaran…atau ada yang hobinya jalan-jalam ke mall seharian tanpa ada keperluan…cuma mejeng doang... dengan jilbab kan jadi ada rem buat nahan.

“ aduh…ketawaku tadi keras banget ya…malu..masa jilbaber kayak gini… bisa merusak citra jilbab nih gara-gara aku nanti yang lain ikut kena imbas..”

Atau.. kalau yang malas sholat..

“ Duh malu nih sama diri sendiri dan Tuhan… masa diluar pakai jilbab tapi sholat bolong-bolong…aku mesti rajin sholat nih! Biar tak kelihatanya saja alim..tapi harus alim beneran..”

Itu sih ..sebagian contoh…mungkin banyak contoh-contoh lainnya… tapi saya tidak bilang orang yang tidak pakai jilbab itu tidak bisa mengerem tindakannya.. tapi alangkah baiknya jika hati kita (dirasa- katanya… ) baik..dan ditambah dengan pakaian yang baik pula..jadikan komplit.. didalam baik diluar juga kelihatan menyejukkan..

Sekarang kita sudah tau…kalau jilbab itu wajib dan membawa kebaikan kepada prilaku kita kedepannya..yuk..kita istiqomah dengan jilbab yang kita pakai bagi yang belum, mari kita menyempurnakan pakaian kita sesuai tuntunan Al-qur’an dan hadits…… “Malu..ah..aku kan ga ikut pengajian..masa pakai jilbab..lebar lagi!?” Pakai jilbab itu tidak menunggu ikut pengajian.. mengikuti ajaran Alqur’an dan Hadits tidak menunggu ikut pengajian.. begitu tahu kewajiban langsung dilaksanakan.. Nanti setelah pakai Jilbab dan punya niat untuk menambah pemahaman tentang islam dan kemudian ikut pengajian itu sich… lebih oke lagi.
Semoga Allah membimbing kita semua..untuk dapat berprilaku sesuai yang di Firmankannya dalam Alqur’an..Amin…

1 komentar

  1. Amin ya allah....moga kita tetap istiqomah ya dengan jilbab yang kita gunakan,bukan hanya sekedar dijadikan simbol agama, dengan jilbab kita tetap dapat menjaga segala tindak tanduk yang kita lakukan

    BalasHapus

Terimakasih atas kunjungannya, jangan lupa tinggalkan kritik dan sarannya di sini yach...:), Tidak terima komentar spam dan komentar mengandung Link,brokenlink , dan harus menggunakan nama semestinya , anonim dan merk tidak akan diterbitkan.