Anjuran Zina dan Kampanye Kondom



sumber foto : Internet
Berikut beberapa petikan kalimat yang dilontarkan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, dalam konferensi pers Hari Aids Sedunia  pada jum’at 29 Nopember 2013. Yang saya baca di berabagai  media online:

"Kondom bukan barang terlarang, seperti narkotika. Jadi tidak perlu risau," 

Nafsiah juga membandingkan antara bagi-bagi kondom dengan bagi-bagi rokok. Menurutnya, lebih berbahaya jika ada yang bagi-bagi rokok secara gratis dan generasi muda mencoba merokok. "Dari coba-coba bisa jadi ketagihan merokok," katanya.

Menurut saya sungguh tidak pas jika membandingkan rokok dengan kondom, dengan alasan jika  rokok itu  bisa membuat ketagihan dan kondom gak bisa di coba  dan gak membuat ketagihan. Ah… masa sih… kondom gak bisa membuat generasi muda ketagihan?
Dengan tidak langsung , apakah dikatakan lebih berbahaya rokok dari pada kondom? Gitu ya?
Oke lah.. dari segi kebendaan memang kondom gak bisa dicobain langsung, dan gak akan bikin ketagihan kalau cuma disimpan..atau cuma dipegangin doang,  dan kondom gak akan berpengaruh buruk kalau cuma di pakein kepisang.

Tapi kan.. kondom diciptakan buat *begituan*, otomatis para pelajar jadi ngebayangin  yang “itu tu” kan…..?, dan seperti kita tahu anak sekarang gak semua bisa berpikir jernih, mereka paling cepat penasaran dan mencoba hal-hal baru. Gak menutup mata dengan prilaku anak sekarang , banyak sekali dari mereka yang berpacaran dengan melakukan seks bebas, berapa gadis yang aborsi, keguguran dengan adanya hamil diluar nikah. Nah dengan pemberian kondom gratis ini kepada para generasi muda dan pelajar, apakah tidak khawatir jika mereka berpikir dan memiliki opini gak masalah hubungan seks diluar nikah asal pakai kondom dan tidak hamil! . dan seks juga bisa membuat  pelakunya ketagihan. Efeknya tak hanya  penyakit tubuh tapi juga mental “ngeres” yang tak dapat disembuhkan dan dosa yang dibawa keakhirat, beda jika dibanding  dengan rokok yang bisa disembuhkan dengan pembuangan toksin racun rokok dll.

Pada Konferensi AIDS se-Dunia di Chiangmai, Thailand tahun 1995, diumumkan hasil penelitian ilmiah, bahwa kondom tidak dapat mencegah penularan HIV/AIDS . Sebab ukuran pori-pori kondom jauh lebih besar dari ukuran virus HIV. Ukuran pori-pori kondom sebesar 1/60 mikron dalam kondisi normal dan membesar menjadi 1/6 mikron saat dipakai. Sedangkan ukuran virus HIV hanya 1/250 mikron. (dari berbagai sumber)

Dari  keterangan tersebut seharusnya tidak  ada kampanye  pekan kondom nasional dihari AIDS, tapi  seharusnya kampanye  “ Say No to Zina” dengan menerangkan sebab penyakit yang ditimbulkan di dunia dan dosa yang mesti ditanggung oleh para pelaku dan masyarakat sekitar juga kena imbas dosa jika membiarkan secara sengaja kepada pelaku yang melakukan zina. Itu baru GOOODS… KEREN jika dibandingkan orang boleh berzina asal pakai kondom. Aduuuh… gak mau dong Indonesia  makin banyak bencana gegara banyak yang ngelakuin dosa… udah banyak dosa yang terjadi dinegri ini, mulai  banyaknya yang gak amanah, korupsi, prilaku syirik ditambah lagi  zina dll. (Naudzubillahi min dzalik) 
Aduh... apalagi Pekan kondom ini dilaksanakan sampai tujuh hari kedepan (1-7 Desember 2013), jangan sampai perzinahan meningkat dan azab Allah akan turun di minggu ini.

Dihari AIDS ini cuma bisa bilang:
Gak mau kena HIV ? Tingkatkan Iman Taqwa ,Jauhi ZINA DAN JAUHI NARKOBA. (itu aja)

Kampanye Kondom? cukup untuk program Keluarga Berencana (KB) bagi yang telah berumah tangga, bukan untuk pelajar dan lokalisasi prostitusi.

*By : Novili*

6 komentar

  1. Salam kenal mak....bener banget ulasan mak td...generasi skrg sj dr SD sdh pacaran, tontanannya sinetron yg jlas2 tdk mendidik, adegan ciuman, pelukan, apalagi di bioskop2..di You Tube, di VCD "ngeres" yg dijual dan gampang diperoleh...dg pembagian kondom & mengatakan kondom mencegah kehamilan dll...pastilah mrk merasa "save" dg mengunakan kondom...pasti akn dicoba...Naudzubillah min dzalik...semoga pemerintah lbh bijaksana lagi ya mak...miris....

    BalasHapus
    Balasan
    1. anak sekarang pergaulannya makin "seram" aja....., takutnya mereka salah tanggap dengan pembagian kondom... , semoga kegitan spt itu dapat ditinjau kembali dan tepat sasaran *khusus program kb untuk keluarga aja pantesnya sih... Mnurutku :)
      Terimakasih atas tanggapannya mak...

      Hapus
  2. hemmmm
    menteri kesehatan kurang mengerti dunia kesehatan nih kayaknya. Makin rusak mental bangsa kalau begini jadinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. menkes sepertinya hanya memikirkan pengaruh HIV dan kesehatan secara fisik aja.., seharusnya kesehatan mental dan agama juga mesti diperhatikan...

      Hapus

Terimakasih atas kunjungannya, jangan lupa tinggalkan kritik dan sarannya di sini yach...:), Tidak terima komentar spam dan komentar mengandung Link,brokenlink , dan harus menggunakan nama semestinya , anonim dan merk tidak akan diterbitkan.