Keluarga (Tak) Berencana

Mau punya anak banyak atau cukup 2 saja itu pilihan masing-masing pasangan. Yang jelas anak adalah anugrah...dan juga merupakan  tanggung jawab besar  bagi kita untuk menyayangi dan mendidik mereka demi  keselamatan di dunia dan akhirat.

Punya anak banyak...tetapi sanggup menyayangi dan mendidik tak menyia-nyiakan mereka kenapa tidak..? punya anak cuma dua.. tapi klo cuma kebutuhan dunia saja diberi, ya..gak komplet juga.

Setiap orang cuma bisa berencana..Takdir tetap Allah yang kendalikan. Banyak yang megikuti program KB, pake alat kontrasepsi, eh.."jadi" juga, alasannya kelupaan lah..kebobolan lah...ga sengaja lah.. apalah...
Nah ..saya juga gitu dulu  rencananya nih, dalam lima tahun pernikahan minimal dua anak, eh..nyatanya ditahun kelima baru dapet satu, yaa..ampun rasanya udah malas..n setengah putus asa. Tapi Alhamdulilah..Allah maha tahu kapan waktu terbaik anugrah itu diberikan.

Aku punya teman nih.. dalam empat tahun dia dapat , eh..,.bukan dapat (kaya mungut dijalan aja..he2) maksudnya melahirkan 3 anak (wow banget). emang sih..ini rencana dia dan suaminya.
Mereka sangat menyayangi... mau anaknya berantem sama sang adik, berantakin rumah, mereka tetap sabar,ikhlas..dan menikmati semuanya.

Aku juga kenal, tepatnya baru  kenal. Seorang wanita ..menurutku usianya mungkin baru 20 tahunan lebih...sekitar 22 tahun, anaknya sudah 4 orang. Anak pertama  usia 5 tahun, anak ke dua usia 3 tahun, anak ke tiga 2 tahun, anak ke empat sekitar 7 bulanan. Aku gak tau ya..apakah memang mereka memang berencana punya bayak anak, atau yang katanya ga sengaja (emang bisa ga sengaja?), atau direncanain nggak..ga terencana juga nggak..berjalan aja..seperti apa adanya. (ga tau..lah..), jaman dulu emakku paling juga gitu..heheheheeh..

Eh..aku disini bukan bicara soal berencana atau ga terencananya, apa pun itu yang penting anak mesti harus menerima hak nya, untuk disayangi sepenuh hati. Aku jadih sedih hati.. ketika melihat wanita muda itu  memarahi anak pertamanya nya..sampai dorong-dorong ,ngejorokin anaknya..hampir saja membentur tembok, memarahi anak..dijalanan.. sampai di ikuti ana-anak lain..nonton si ibu marahin anaknya, dan si anak nangis-nangis. Suami ku...jadi turun tangan, sampai  bilang " udah jangan nangis..sini om antar ke tempat bapak ya...", soalnya ni anak ..nangis pengen ikut bapaknya kerja,tapi si ibu muda gak ngegubris suamiku..... ya udah suami ku jadinya balik..ke anak-anak yang nonton agar mereka bubar. Kasihan....walau pun masih kecil pasti secara psikologis anak itu tertekan dan malu.

Melihat kejadian sepintas lewat  itu aku langsung cium Hamid, ini jadi pembelajaran buat ku kelak jangan sampai terpancing  emosi ketika anak emosinya gak setabil, nangis-nangis dll. Karena jika anak dari kecil sudah didik keras..atau tepatnya menerima perlakuan kekerasan , maka ketika mereka besar  dan merasa memiliki kemampuan melawan ,maka mereka akan tumbuh jadi anak pembangkang. so.. berencanalah..memiliki anak-anak yang baik dan sholeh, dengan memberikan kasih sayang yang benar sedari mereka kecil bahkan sejak dalam kandungan. Memangnya ada sayang yang tidak benar? bukan tidak benar tapi kurang tepat saja. misalnya karena anak terlalu disayang, semua yang diinginkannya dipenuhi padahal gak terlalu penting, atau saking sayangnya jadi posesif..apa-apa dilarang karena takut anaknya kenapa-kenapa, jadi.. mesti tepat lah.

Ah....jadi kangen Hamid.

#Selfreminder

2 komentar

  1. Memang harus bijaksana ya memperlakukan anak, mesti sesuai porsinya. Anakku 3 setelah itu baru KB :)

    BalasHapus
  2. Anak adalah rezeki sekaligus fitnah. saya setuju dengan Mbak Liannyhendrawati...Harus Bijaksana

    BalasHapus

Terimakasih atas kunjungannya, jangan lupa tinggalkan kritik dan sarannya di sini yach...:), Tidak terima komentar spam dan komentar mengandung Link,brokenlink , dan harus menggunakan nama semestinya , anonim dan merk tidak akan diterbitkan.