I'M ECOMOM : UNTUK MENJADI IBU YANG LEBIH BAIK

Zaman semakin berkembang, teknologi semakin canggih. Banyak hal yang berubah dari hari ke hari. Mulai dari gaya hidup, kebutuhan sampai pergaulan yang tidak terkendali. Dan jangan lupa juga sama bumi kita, yang semakin hari semakin tua. Sebagai seorang ibu aku juga harus bisa mengantisipasi segala perubahan ini. Gimana caranya supaya aku bisa merubah hidup keluarga aku menjadi lebih baik.

Siapa bilang jadi ibu rumah tangga itu adalah perkara mudah? Terutama untuk ibu yang merangkap menjadi seorang wanita karir juga. Kita harus menjadi seorang ibu untuk anak-anak, jadi seorang istri yang baik untuk suami, juga harus jadi seorang pegawai yang bertanggung jawab pada perusahaan atau kantor tempat kita bekerja. Tugas dirumah yang menumpuk dan pekerjaan yang dikejar deadline harus berjalan beriringan, tidak boleh ada yang tertinggal satupun.

Ecomom, mungkin istilah yang tepat untuk digunakan sebagai sebutan untuk para ibu yang cerdas. Lebih jelasnya Ecomom adalah istilah untuk seorang ibu cerdas yang tidak hanya berpikir untuk kepentingan saat ini tetapi juga berpikir untuk kepentingan jangka panjang atau untuk masa depan. Cerdas disini adalah tentang bagaimana kita merawat keluarga, mengurus rumah dan isinya, mengelola keuangan rumah tangga, serta pastinya merawat diri kita sendiri.

Pertanyaannya, apakah semua orang harus jadi ecomom? Menurut aku, iya. Sangat baik jika semua ibu di Indonesia ini jadi seorang ecomom, dengan begitu mereka bisa meningkatkan kualitas hidup keluarga dengan baik. Sedikit  beberapa contoh tindakan yang bisa mendukung kita jadi ecomom.:

Menerapkan pola hidup sederhana
Untuk menjadi ecomom, kita juga perlu membiasakan diri untuk menerapkan pola hidup sederhana sedini mungkin. Kita bisa mulai dari soal makanan. Membiasakan masak sendiri untuk keluarga, memang beli lauk yang sudah masak lebih simple dan menghemat waktu. Tapi jujur saja lauk masak itu lebih mahal dan dapatnya cuma sedikit jika dibandingkan kita beli sayuran mentah dan ikan segar, yang mungkin bisa di stok untuk beberapa hari kedepan.

Jangan dibiasakan memberi uang jajan dalam jumlah besar untuk sang buah hati, itu hanya akan membuatnya jadi lebih sering jajan diluar dan tidak bisa dikendalikan. Buatkan bekal untuk makan mereka disekolah, itu akan membuat mereka terbiasa makan makanan dari rumah, ketimbang jajan diluar, yang kita tidak tahu aman atau tidaknya makanan tersebut.

Kita sebaiknya bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Atau kebutuhan yang seperti apa? Kebutuhan primer, sekunder, atau tersier. Yang pada intinya hal ini akan membantu kita untuk menciptakan kebiasaan hidup sederhana.

Menyiapkan Kebutuhan Pendidikan anak sejak dini  
                                                                

Karena kita bukan lajang lagi yang bisa bebas kesana kemari, bebas pakai uang untuk kesenangan sendiri, kita harus mulai menyiapkan kebutuhan untuk masa depan, misalnya: untuk pendidikan anak. Sekarang ini banyak bank yang menawarkan tabungan khusus untuk membiayai pendidikan, kita bisa manfaatkan hal tersebut untuk menyimpan uang kita khusus untuk biaya pendidikan anak kita nanti.

Menggunakan produk ramah lingkungan.
Dengan menggunakan produk ramah lingkungan, selain bisa berhemat, kita juga bisa hidup lebih sehat. Misalnya saja kita mengganti penggunaan kantong plastik, menjadi kantong yang terbuat dari kain, yang bisa dipakai berulang-ulang. Atau membawa air minum dari rumah dengan menggunakan tempat minum atau tumbler, sehingga kita sudah meminimalisir pembelian air minum berkemasan plastik diluar.

Lalu untuk di rumah, jika kita menggunakan kulkas, ada baiknya kulkas yang kita gunakan adalah kulkas ramah lingkungan. Karena aku sendiri pun menerapkan hal tersebut. Aku pake kulkas yang sudah punya teknologi econavi, yaitu sensor yang bisa mendeteksi kondisi pemakaian si kulkas itu sendiri, jadi secara otomatis dia bakal memaksimalkan penghematan energi. Yang tentunya juga menghemat tagihan listrik bulanan.


Meluangkan banyak waktu dengan keluarga
Untuk aku dan sebagian orang yang menjadi ibu sekaligus wanita karir, mungkin ini hal yang sulit. Karena kami harus membagi waktu kami yang hanya sedikit untuk keluarga dan pekerjaan. Tapi bukan mustahil, disela-sela kesibukan kita, kita juga bisa mencurahkan banyak perhatian untuk mereka. Misalnya aku, setiap pagi aku pasti siapkan sarapan untuk mereka, dan sore hari ketika pulang kerja aku menyempatkan bermain dengan anak ku di halaman rumah, yang disana banyak ana-anak lainnya.


Dan saat hari libur aku tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berkumpul bersama suami dan anak aku. Kami terkadang jalan-jalan keluar, tapi lebih sering kami naik motor bertiga sekedar mutar-mutar saja atau menyempatkan mampir ke rumah kakak atau saudara lain sebagi bentuk silaturahmi. Yah, pokoknya kegiatan yang bisa jadi pelepas lelah, dan juga untuk kehangatan keluarga, bisa juga disebuat quality time lah.


Menghemat penggunaan air
Sebagai Ibu, kita juga bisa mengendalikan penggunaan air dirumah. Selain menghemat air, sebenarnya ini juga berdampak pada pengurangan biaya air yang harus dibayar bagi penuna PAM atau biaya listrik untuk mesin air dirumah.
Coba deh kita cari tahu apa sumber panggunaan air yang paling banyak dan bisa kita minimalisir? Mandi? Mandi memang menggunakan banyak air tapi sulit bagi kita menghemat air untuk mandi. Menyiram tanaman? Bisa, aku biasanya menyiram tanaman hanya di pagi hari sebelum berangkat ke kantor. Mencuci? Bisa, kalau kita bisa lebih cerdas memilih mesin cuci. Aku sendiri sekarang mesin cuci yang bisa lebih menghemat air karena memiliki teknologi econavi inverter yang memiliki tiga sensor yang mampu membaca kondisi cucian, untuk mendeteksi berapa banyak cucian, suhu air yang digunakan, serta bahan pakaian yang dicuci. Selain menghemat air, kita juga bisa menghemat waktu dan energi.

****

Nah, itu lah hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan untk menjadi seorang ecomom. Berpikir dengan cerdas, bertindak dengan hati-hati, dan selalu memikirkan sesuatu untuk jangka panjang, bukan hanya untuk saat ini saja. Maka dari itu aku katakan kalau semua ibu seharusnya bisa menjadi seorang ecomom. Kenapa? Ya, karena kita ingin hidup kita dan keluarga jadi lebih baik dalam segala hal, baik itu kesehatan, keuangan atau kebahagiaan. Walaupun kedengarannya seperti hal sepele, tetapi hal-hal tersebut akan berdampak besar kepada kita nantinya. Semua hal diatas akan menentukan bagaimana hidup kita dikemudian hari.

Karena setiap ibu bisa menjadi ecomom. Karena setiap ibu bisa menjadi ibu yang lebih baik lagi. Orang-orang seperti aku yang punya kesibukan diluar rumah, kita juga bisa menjadi seorang ecomom serta membuat hidup kita dan keluarga selalu aman, nyaman dan membahagiakan. Bukan hanya untuk hari ini tapi juga besok, besoknya lagi, seterusnya dan seterusnya, untuk selamanya. 

32 komentar

  1. Suami & anak paling suka kalau aku masak, jadi mereka ngga biasa jajan & Raya ngga biasa makan-makanan fast food & jajanan yg lainnya. Alhamdulillah hemat bisa buat beli yg lain :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. salah satu cara berhemat ya masak sendiri di rumah ya mba.. leih enak karena pakai umbu cinta he2

      Hapus
    2. ada umbu cintanya ini nih yang bikin masakan jadi tambah uenak disantap.hehe

      Hapus
  2. Aku suka sekali masak dengan suami atau anak mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. asyeeek.. apa lagi kalau anak sama suami makan nambah... capek masak bakalan ilang..

      Hapus
  3. Untuk menghemat air masih susah. Anak-anak masih suka main air. Tapi seiring dengan bertambahnya usia, semakin berkurang kok. Sudah mulai menengerti kalau saya minta berhenti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. anak-anak emang seneng main air mba..he2, udah gede..ya malu kalo mainan air,,
      semakin besar..mereka bisa diberi pemahaman..

      Hapus
  4. Biasanya yang masak bareng, suami dan anak perempuan saya yang berusia 5 tahun mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadi lebih dekat..masak bareng...makan bareng ...bahagia bareng...

      Hapus
  5. Aku juga suka masak untuk suami dan bekal aku kerja mba , selain lebih sehat juga lebih irit

    BalasHapus
    Balasan
    1. senang nya..ternyata masih banyak wanita nyempatin masak disela kesibukan..., sehat irit itu yg penting mba...

      Hapus
  6. Menerapkan pola hidup sederhana ga mudah, hehe.. kadang ragu antara sekedar ingin atau benar2 butuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. biasanya yang ini nih.. kalo mupun shopping or belanja2.. bilangnya ini butuh..penting padahal cuma ingin ya..hahahaha

      Hapus
  7. Poin atas alhamdulillah udah dilaksanakan. Yang terakhir ini Mba, susah. Huhu. Soalnya aku nyuci masih manual, nggak pake mesin cuci. Jadilah itu air buat ngerendem, bilas berkali-kali. Boros deh *__*

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sih..kadang ngilagin busa sabun itu mesti bersih..kalo gak pakaian agak buram..mbladus...

      Hapus
  8. Wah makasih inspirasinya mbak. Yup betul juga ya, memikirkan sesuatu tidak hanya untuk saat ini tapi untuk jangka penjang. Itu yang suamiku juga sering bilang ke aku.

    BalasHapus
  9. menjadi ibu rumah tangga emang gak mudah ya Bu,, saya liat ibu saya sendiri juga begitu banyak pekerjaan dan tanggung jawabnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar sekali..emang gak mudah.. tapi harus dijalani dengan happy..enak dan ringan menjalaninya..

      Hapus
  10. Belakangan ini saya juga kalau beli peralatan elektronik suka milih2 yang ada econavi atau ecowatt gitu. Biar ga terlalu boros.

    BalasHapus
  11. Trtarik poin ngasih uang jajan Mb,aku tipe yg agak pelit kalau ngasih uang jajan,.,hee bukan apa2 biar anak ga kebiasaan bntr2 jajan mending kita banyakin cemilan sehat homemade di rumah

    BalasHapus
  12. Buat saya, menghemat penggunaan air sama dengan hemat listrik. Jadi memang harus hemat nih.

    BalasHapus
  13. hemat air. kalau airnya memang sedikit harus lebih hemat.

    BalasHapus
  14. aku juga sdg berusaha jd ecomom, disaat keuangan juga lagi kembang kempis, terimakasih tipsnya mak

    BalasHapus
  15. Masih berusaha jadi ecomom, semoga konsisten dan jadi lebih baik.

    Barakallah Mba.. Inspiratif banget 😊😊

    BalasHapus
  16. Setuju banget mba, sama konsep ecomom ini..intinya memang tak peduli apapun background atau profesi kita, kita tetap bisa berkontribusi untuk keberlangsungan lingkungan. thank you for sharing the tips ya mba

    BalasHapus
  17. Menghemat Air...
    harus diingetin terus, apalagi kalo pas cuci motor sendiri duuh, seneng n lupa deh mainan air, meski sekedar semprot2 mandiin motor

    BalasHapus
  18. Tak sulit jadi ecomom.... tapi juga tak mudah. balik ke managemen kita, agar apapun yg kita lakukan, menjadi investasi masa depan. Begitu ya Mbak

    BalasHapus
  19. Masak sendiri itu jauh lebih hemat tapi emang kadang masih tergoda makan di luar sih

    BalasHapus
  20. Semoga aku bisa juga menjadi calon ibu yang lebih baik aamiin.
    Aku males nyuci tapi kak hehehe, nggak kuat nih pinggang :(

    BalasHapus
  21. Wah mantap... memang perlu skrng ini untuk menciptakan gerakan peduli lingkungan seperti ecomom ini...

    sukses selalu ya bu
    salam kenal dari timur...

    BalasHapus
  22. Senangnya belajat mnjadi.ibu yg bijak dalam aemy urusan rumah tangga☺

    BalasHapus

Terimakasih atas kunjungannya, jangan lupa tinggalkan kritik dan sarannya di sini yach...:), Tidak terima komentar spam dan komentar mengandung Link,brokenlink , dan harus menggunakan nama semestinya , anonim dan merk tidak akan diterbitkan.