Keputusan Berhijab & Segala Kekhawatiran



Aku tergolong terlambat memutuskan untuk berhijab.  Keputusan ku untuk berhijrah sempat pula dilarang oleh kakak ku dengan bilang selesaikan kuliah dulu, aku gak tau juga apa alasan dia. Namun beberapa Minggu kemudian aku tak lagi minta persetujuannya, aku langsung berhijab, tapi bersyukur dia gak ada mengomentari negatif tentang keputusan ku.

Kita bersyukur berada di zaman yang memudahkan kita untuk berhijab berpenampilan lebih muslimah . Beda banget dengan kejadian beberapa dekade lalu,  dengan mengatakan orang berjilbab dengan aliran tertentu bahkan disebut atau difitnah sebagai penyebar racun. Dikantor, dipemerintahan, disekolah sangat jarang bahkan tidak ada yang berkerudung. Tapi kini begitu mudah orang untuk berhijab, banyak toko yang menjual tak terkecuali secara online.

Walau kini keputusan berhijab bisa begitu mudah dilaksanakan tapi masih saja yang banyak merasa belum siap melakukannya. Banyak beralasan bahwa dia belum pantas berhijab, karena merasa hati masih belum bersih, sholat yang belum benar dan lainnya. Padahal menurut aku lebih baik berhijab dulu, kemudian pelan-pelan membenahi ibadah yang lain. Hijab bisa kita jadikan benteng pertahanan untuk tidak melakukan hal buruk, misalnya pengen ninggalin sholat, kemudian  iman dihati berbisik “kamu berhijab kan malu dengan hijabmu  kalau nggak sholat” akhirnya kita sholat deh. Ya, semua bisa kita lakukan tahap demi tahap.Sebenarnya perintah  berhijab bisa disejajarkan  dengan perintah sholat, karena Allah langsung yang memerintahkan dalam firmanNya .

Selain karena belum siap secara hati, banyak pula yang enggan berhijab karena timbul kekhawatiran didalam hatinya. Tapi nyatanya kekhawatiran itu terlalu mengada-ada, yang tanpa sadar itu hanyalah sebuah bisikan agar kita ingkar pada perintah Nya.

Berikut beberapa hal yang dikhawatirkan atau ditakutkan saat memutuskan untuk berhijab.

Takut Terlihat Jelek . Alasan ini terlalu mengada-ada, karena sekarang sudah banyak berbagai mode hijab yang bisa disesuaikan dengan bentuk wajah, begitu juga pakaian gamis, setelan rok dan celana kulot yang justru membuat kita terlihat lebih anggun. Sebenarnya hijab justru membuat kita lebih cantik, kulit jadi lebih bersih karena terlindung dari sengatan matahari dan debu, begitu juga dengan rambut yang selalu terlindungi. Tak hanya berefek pada fisik tapi lambat laun membuat hati dan pikiran lebih positif dan lebih ikhlas menerima segala sesuatu yang terjadi. Soal cantik itu tergantung kita merawat diri , kalo nggak berhijab pun kalo malas dandan malas mandi, pake baju asal-asalan sembrono, ya gak enak dipandang juga kan?

Takut Tidak Dapat Jodoh. Jodoh itu ditangan Tuhan, bagaimana bentuk “wajah” jodoh tergantung usaha dan cara apa kita menjemputnya. Semoga dengan berhijrah berhijab menjadi kendaraan untuk menjemput jodoh yang lebih Sholih. Alasan ini juga tidak sesuai toh banyak juga mereka yang belum berhijab tapi belum dapat jodoh hingga usia 40 tahun. Jadi kesimpulannya, hijab bukan penghalang mendapatkan jodoh.

Takut Tidak Dapat Pekerjaan. Dizaman sekarang sepertinya semua sudah menerima keberadaan hijab, bahkan polisi pun berhijab. Orang2 sudah paham kok, dalam pekerjaan itu yang dibutuhkan adalah keahlian pada bidangnya bukan penampilan semata., Bukankah dengan berhijab bukan berarti penampilan amburadul kan?. Memangnya mau melamar jadi apa, kok takut ditolak? kecuali kamu melamar untuk bekerja ditempat “hiburan malam” yang memiliki aroma mesum. Dunia begitu luas memang tak sedikit perusahaan yang menolak wanita berhijab, tapi masih begitu banyak yang menerima wanita berhijab.

Takut Karena dilarang suami. Jika suami melarang berhijab, cobalah tanya alasannya. Apakah dia ingin melihat kita seksi. Perintah berhijab adalah untuk menutup aurat dari pandangan bukan muhrim terutama lelaki lain. Tanyakan apakah suami senang jika ada pria lain melototi  pinggul istri yang dibalut jins ketat? , Apakah suami suka jika belahan dada kita dinikmati oleh pria lain yang sengaja mengintip saat kita menunduk. Yakin deh, pasti mereka tidak suka. Kita istri hanya tertutup untuk orang lain, jika dirumah tentunya kita bisa tampil seksi untuk memuaskan hati suami. Mana lebih utama Mengikuti perintah suami ataukah mentaati perintah Allah?

Wanita berhijab bukan artinya tak memiliki cela. Hijab adalah jalan untuk menuju  kesempurnaan ibadah. Ada langkah , ada tahap, ada proses menuju kesempurnaan itu. Jika sekarang berhijab tapi mencela, berhijab tapi pembohong, berhijab tapi bla-bla, semoga dengan kemantapan hati membuat ibadah kita semakin bagus dan hubungan antar manusia semakin baik. Selamat memutuskan untuk berhijab. :)



33 komentar

  1. Aku lagi memantapkan diri untuk berjilbab nih mbak.. ^^

    BalasHapus
  2. Semoga tetap Istiqomah dalam keputusannya

    BalasHapus
  3. Akupun sebenernya kepengen banget berhijab, tapi salah satu kekhawatiran yg aku dapat karena aku lelaki. padahal sekarang hijab bagus2 kan modelnya, jadi bisa tetep modis, deh.

    BalasHapus
  4. Enggak ada kata terlambat untuk berhijab kok... :) Selamat yaaa... Semoga jadi pintu pembuka untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

    BalasHapus
  5. Wah... luar biasa. Hijrah butuh proses, selama dengan keinginan dari hati yang paling dalem pasti akar keteguhan hati semakin kiat, semua hantangan dan rintangan akan dilewati

    BalasHapus
    Balasan
    1. Niat..harus dijaga dengan baik..kalo ngga niat aja terus..realisasi jauh..he2

      Hapus
  6. Wah, semoga saja sekarang tidak lagi banyak muslimah yang berpikiran macam-macam kalau mau berhijab ya ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoi.. mantapkan hati jangan takut ditinggal Allah

      Hapus
  7. alhamdulillah...
    berarti aku termasuk muslimah yang beruntung ya mbak
    udah pake jilbab sejak TK, soalnya TKnya islami
    terus SD juga pake jilbab
    kemudian Ibu juga ikutan pake jilbab

    tiap orang tentu punya cara tersendiri untuk mendapatkan sesuatu tentang hijabnya

    BalasHapus
  8. aku juga lama neh baru berhijab. Saat udah melahirkan anak pertama baru mulai berhijab

    BalasHapus
  9. Ngakak baca comentnya Mas Oky. Bener kata Mbak Noni, ga ada kata terlambat. Bahkan niat sudah dihitung oleh Allah, selamat y Mba

    BalasHapus
  10. Sering dengar kisah teman-teman yang dilarang untuk berhijab atau terkendala banyak halangan saat sudah mantap ingin berhijab. Bersyukur keluarga saya mendukung kami anak-anaknya untuk berhijab :) Kebayang gimana perjuangannya teman-teman yang harus sampai kucing-kucingan karena keluarganya tidak berkenan jika dia berhijab :(

    BalasHapus
  11. semoga semakin banyak wanita muslim yang memutuskan untuk berhijab, ya....sebenarnya berhijab itu wajib, kan sudah ada di Al Quran. Hanya saja masih banyak khawatirnya, persis yang mbak tuliskan di atas

    BalasHapus
  12. Proses berhijab yang luar biasa, Mbak...
    Semoga selalu memantapkan hati yahh...
    Aminnn

    BalasHapus
  13. Setiap keputusan dalam kehidupan pastinya akan ada saja pro dan kontra. Tinggal kita yang menjalaninya, termasuk keputusan menjalankan perintah agama dijalankan secara sadar semata-mata demi menaati perintahNya.

    BalasHapus
  14. Beberapa teman kantor ada banyak yang sudah berhijab tapi ada juga yang belum.. kalau ditanya sih katanya belum siap.. mau mendekatian diri dulu sama Tuhan baru berhijrah nantinya..

    BalasHapus
  15. Iya juga ya,...aku jadi mikir banyak

    Makasih pencerahannya ya mbak,semoga aku bsa seperti dirimu

    BalasHapus
  16. Awalnya susah ya mba, apa lagi kalo ga ada dukungan dari keluarga

    BalasHapus
  17. Aiiihhh. Barakallahu fiiiikkk. Enggak ada kata terlambat untuk berhijab. Semoga semakin berkah yaaaa.

    Wkwkwkwk. Aku dulu juga pernah ada yang nakut-nakutin kalo berhijab bakal susuah dapet jodoh. Hahaha. Tapi alhamdulillah, jodoh mah Allah yang Ngatur. 😊

    BalasHapus
  18. Iya ya mba. Sekarang berhijab tak sesulit dulu ya. Apa2 nanti banyak batasannya. Ga bisa kerja di ini di itu.. dari segi style juga yg hijab ga kalah trendy... dan semoga keputusan berhijabnya datang dari hati ya...

    BalasHapus
  19. Ketakutan-ketakutan yang semuanya bersifat duniawi. Padahal seharusnya lebih takut dengan akhirat ya...
    Bukankah menutup aurat itu wajib? Kalau dilanggar sanksinya akan dirasakan di akhirat. Harusnya lebih memikirkan ke sana, ya ...

    BalasHapus
  20. Barakallahu fiik, mba Nova...
    Semoga Allah meneguhkan keimanan hingga akhir hayat. In syaa Allah...

    BalasHapus
  21. Ada proses panjang yang dilalui (sesuai k=oemahaman dan kemantapan hati), dan tak selalu sama. Kebanyakan kekhawatiran itu tidak beralassan alias permainan hati yang mengada-ada. Tapi sekali lagi, namanya proses, ada yang mudah ada yang sulit

    BalasHapus
  22. Untuk orang yang berhijab atau baru mau berhijab biasanya sih ga pede penampilannya akan tetapi, ada juga sih yg udh ada niatan berhijab terus tiba tiba pede

    BalasHapus
  23. Kekhawatiran saya dalam berhijab dulu adalah takut kepanasan, alhamdulilah kehendak ALlah berkata lain, pas berkerudung rasanya adem banget, bener-bener karunia

    BalasHapus
  24. Wah suami kok malah larang2 istri pakai hijab, pdhl berat tanggung jawabnya.
    tapi emang kenyataannya pernah liat ya ada yg gtu sih, lbh suka mamerin kulit istrinya :(

    BalasHapus
  25. Aku ngga begitu strict sih dalam hal ini, tapi ya semua balik ke hati masing2.. tak boleh kita menjudge seseorang dalam penampilan. Urusan surga neraka adalah urusan masing2. Belum tentu A masuk dan B ngga. Kita ngga akan pernah tau.

    BalasHapus
  26. Kebanuakan skrg halangan untuk berhijab dtg dr diri sendiri ya, kalau dulu tantangannya lbh banyak

    BalasHapus
  27. sangat disayangkan sekarang masih ada lho pekerjaan yang menolak wanita berhijab padahal pekerjaannya biasa aja.

    BalasHapus

Terimakasih atas kunjungannya, jangan lupa tinggalkan kritik dan sarannya di sini yach...:), Tidak terima komentar spam dan komentar mengandung Link,brokenlink , dan harus menggunakan nama semestinya , anonim dan merk tidak akan diterbitkan.