Memetik Cinta Ananda Disaat Lansia


www.novanovili.com - [Parenting ] Pastinya kita sering mendengar bahwa ada orang tua yang sudah lansia tapi kurang mendapatkan perhatian dari anak-anaknya. Bahkan dari beberapa anaknya malas mengurusi, seakan seperti saling tolak jika diminta agar orang tua tinggal bersama mereka.

Kita yang melihat dan mendengar saja  ikut sedih apalagi  bagi ayah ibu yang sudah lansia itu mengalaminya sendiri. Bergidik membayangkan bagaimana jika kita mengalaminya ketika kelak masa tua itu menghampiri. Apakah teman-teman pernah membayangkan ini?  Jujur, aku pernah.
Rasa ketakutan di sia-siakan anak ketika renta itu  membua ke khawatiran sendiri, tapi pastinya semuanya bisa di antisipasi. Nah, berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan saat ini agar kelak kita tak disia-siakan oleh anak.

Menghormati dan berbuat baik ke pada orang tua.  Yes, tentu saja jika kita ingin kelak  anak-anak yang kita lahirkan dan kita besarkan menghormati kita sebagai orang tuanya, jauh sebelum itu kita juga harus menghormati dan berbuat baik kepada orang tua kita sendiri. Sudah banyak contohnya, bahkan  dari kerabat  sendiri, yang dulunya "durhaka" ke orang tua, eh nyatanya "dibalas" anak berkali lipat. Bukan maksud membuka aib tapi  hanya untuk menjadi contoh saja.

Tanamkan Pendidikan Agama. Akhir-akhir ini agama seperti dipandang  gimana..gitu ya.., kalo dengar  kata agama jadi kelihatan sinis saja bahkan ada ajakan jangan bawa-bawa agama. Padahal menurut aku pribadi (maaf jika tidak sependapat *emang perlu minta maaf ya..?) namanya Agama itu nomor 1 yang jadi pondasi atau landasan untuk melakukan segala hal. Misalnya banyak berdalih “ini seni loh… jangan bawa-bawa agama disini”, alhasil seni yang  diciptakanpun berhasil merusak moral misalnya tari telanjang dll (cuma contoh). Jika ada yang berbuat jahat berbuat kesalahan itu yang salah orangnya pribadi bukan agamanya, karena agama pasti mengajarkan kebaikan.


Begitu juga soal mendidik anak, dalam agama Islam sendiri begitu banyak dalil-dalil  yang menganjurkan  agar berbuat baik  kepada orang tua, terutama ayah dan ibu. Bahkan Ibu sendiri memiliki keutamaan lebih dibanding ayah, karena melihat jasa ibu baik saat mengandung, melahirkan, menyapih , mendidik dan membesarkan hingga dewasa.   Agama memberi dasar agar anak-anak tahu budi dengan kebaikan dan jasa-jasa orang tua. Bahkan diwajibkan berbuat baik walau kenyataannya orang tua berbeda keyakinan.

Jadi jika ada yang menasehati anak bahwa jangan menghormati orang tua  hanya karena telah mengandung melahirkan dan menyusui, jujur saja  kok rasanya kurang sependapat aja sih, karena Tuhan saja menyebutnya, masa kita nggak.


Ciptakan Kedekatan dengan anak.  Sekarang banyak banget artikel  yang berisi tips-tips meningkatkan bonding dengan anak. Cinta itu seperti tanaman akan mekar berseri jika dijaga, disirami, dipupuk dan dipelihara, begitu juga dengan kedekatan dalam keluarga. Bagaimanapun kita berusaha untuk selalu ada untuk mereka, mendengarkan  ketika mereka mengeluh, menguatkan ketika mereka lemah. Kita memang orang tua mereka, bukan bearti kita semena-mena, tugas kita menanam cinta di hati mereka, jangan sampai mereka tumbuh sebagai anak yang suka membangkang.


Tegas tapi tidak kasar. Sayang itu bukan artinya tidak pernah marah, marah karena cinta. Anak-anak suadah pasti sering melakukan kesalahan, adakalanya mereka perlu dinasehati bahkan dimarahi. Semua itu tentu saja untuk kebaikan mereka agar mereka tahu kata maaf dan kelak bisa memperbaiki kesalahan dan tak mengulangi kembali. Marah juga harus sesuai dengan porsinya tak langsung pukul, tampar , menendang, karena akan membuat anak- hanya takut di depan kita tapi membangkang jika jauh dari penglihatan orang tua, selain itu mereka hanya mengingat bahwa kita telah memukul dan takutnya menjadi sebuah dendam dan bom waktu dimasa yang akan datang. Tapi bukan artinya kita tidak boleh marah dan cerewet, bagaimanapun cerewet itu penting namun harus sesuai kebutuhan.

Jangan turuti semua kemauan, Jangan hanya uang. Mungkin kita banyak uang, kita kaya, tapi bukan artinya sebuah pembenaran untuk menuruti semua kemauan anak. Menuruti semua kemauan anak hanya mendidiknya menjadi anak yang lemah dan berpikir segalanya akan tercapai hanya dengan uang. Bahkan banyak anak-anak yang malas sekolah atau kuliah karena merasa orang tuanya kaya atau banyak uang.  Selain itu ditakutkan anak hanya menganggap kita sebagai mesin uang  dan ketika kita tua , bangkrut, mereka akan  menyia-nyiakan kita (naudzubiilah).


Bagaimana pendapat teman-teman soal ini? ada yang punya pengalaman atau menambahkan, silakan lanjutkan ya.., siap menerima wejangan hehehehe..

#Selfreminder







12 komentar

  1. Bener, mb. Komunikasi dua arah yg penting. Jadi pas sudah tua pun anak tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan orang tuanya. Jadi ga perlu membentak klo pas berurusan dengan orang tua.

    BalasHapus
    Balasan
    1. jika orang tua membentak anak itu wajar...
      anak membentak orang tua...aduh sedih banget..antara merasa gagal mendidik anak..

      Hapus
  2. Bener banget bun. Agama itu meliputi semua aspek kehidupan. Jadi apapun di atur dalam agama. Kebayang juga ya klo agama ga mengatur n batasan hidup kita. Pasti banyak orang yang melanggar disana sini. Terima kasih ilmunya, mengingatkan jga 😃

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah itu dia..., kewajiban pemuka agama mengingatkan.. selnjutnya tetserah yg punya diri nurut apa nggak..

      Hapus
  3. Kalau saya pengen orang tua (bapak) ikut saya. Ibu sudah meninggal. Karena sayalah yang tinggalnya satu kota dengan bapak. Tapi bapak tidak mau. Ya, akhirnya saya memutuskan untuk tinggal bersama bapak. Kecuali adik saya datang, saya baru tinggal di rumah sendiri. #maafcurhat

    BalasHapus
    Balasan
    1. gapapa..disini tempat curhat tapi bermanfaat..he2

      orang tua biasanya gitu..suka gak nyaman tinggal sama anak..
      lebih bahagia dirumah sendiri..

      tapi kalo masih satu kota masih enak sih... masih bisa berkunjung..

      Hapus
  4. Iya mbak sy setuju dg sharingnya. Yang pasti jika kita berikan kasih sayang. Insyaallah mereka akan membalas dg kasih sayang. Terutama doa agar mereka juga mendapatkan jodoh yg sholeh yg dapat membantu saling merawar ortu. Hehe

    BalasHapus
  5. Setuju dengan tips-tips di atas. Terutama tentang tegas tapi tidak kasar. Awalnya anak saya mengira saya marah, karena selama ini bicara selalu lembut jadi intonasi naik dikit saja dibilang marah. Haha serba salah. terus memberi contoh mana bicara yang tegas mana yang marah, akhirnya si kecil bisa bedain.

    BalasHapus
  6. Setuju Mbak...agama itu pondasi yang paling utama.Dalam semua aspek kehidupan, agama harus dilibatkan.Kalau dipisahkan malah gak baik.
    Seperti mengasuh anak, harus dilandasi agama untuk mendapatkan akhlak yang baik.

    BalasHapus
  7. Deuh jadi inget ortu, ibu tinggal sendiri akhirnya si bungsu yang ngalah pindah rumah nemenin ibu. Pengennya saya bisa begitu..tapi anak banyak malah ngerepotin ibu kalau tinggal bareng hehe..

    BalasHapus
  8. Yang repot itu menyatukan persepsi lintas generasi. Orang tua yg kolot dlm mendidik anak, berkata kasar dan otoriter pasti susah sejalan dgn generasi di bawahnya yg lebih paham ilmu parenting.

    BalasHapus
  9. Setuju banget Mba sama semua poinnya. Anak itu pembelajar ulung dan cerdas. Jadi klo kita ingin anak kita menghormati dan merawat kita kelak, maka berilah mereka contoh.
    Saat ini mungkin karena ada ajaran agama yang terlampau fanatik, membuat orang sedikit pilih-pilih kali ya Mba. Akupun setuju banget klo agama itu pondasi paling kuat. Gak bisa dipungkiri lagi.

    BalasHapus

Terimakasih atas kunjungannya, jangan lupa tinggalkan kritik dan sarannya di sini yach...:), Tidak terima komentar spam dan komentar mengandung Link,brokenlink , dan harus menggunakan nama semestinya , anonim dan merk tidak akan diterbitkan.