7 CARA MUDAH MEMBERIKAN PEMAHAMAN AGAMA UNTUK ANAK USIA BALITA



Anak tak sekadar anugerah tapi juga merupakan amanah. Ya, anak adalah sebuah titipan amanah yang diberikan Tuhan, Artinya kita punya kewajiban  menjaga, menyayangi, mendidik , menjadi manusia yang berbudi pekerti dan mengenal Tuhan.

Sebagai keluarga yang berpegang teguh pada agama , sudah menjadi kewajiban kita untuk mengenalkannya kepada anak se-dini mungkin. Terkadang kita merasa kebingungan untuk memulai dari mana, karena untuk anak usia balita komunikasi masih kurang lancar, bahkan banyak konsep kata yang belum mereka pahami. Sebenarnya kita tak perlu “to the point” untuk mengenalkan cukup melakukan beberapa kebiasaan yang mereka senangi, dan secara tidak langsung mereka menyerap kebiasaan baik terutama hal-hal yang berkaitan tentang keagamaan.

Baca juga : Ketika anak tumbuh sebagai penentang

Sebagai keluarga yang berpegang teguh pada agama , sudah menjadi kewajiban kita untuk mengenalkannya kepada anak se-dini mungkin. Terkadang kita merasa kebingungan untuk memulai dari mana, karena untuk anak usia balita komunikasi masih kurang lancar, bahkan banyak konsep kata yang belum mereka pahami. Sebenarnya kita tak perlu “to the point” untuk mengenalkan cukup melakukan beberapa kebiasaan yang mereka senangi, dan secara tidak langsung mereka menyerap kebiasaan baik terutama hal-hal yang berkaitan tentang keagamaan.

Berikut kebiasaan baik yang secara tidak langsung memberikan pemahaman agama pada anak, terutama untuk usia balita.

  1. Memberikan teladan dan contoh.  Dengan melihat kita solat beribadah, berpuasa, berdoa sebelum melakukan sesuatu, merupakan contoh yang baik untuk anak. Makanya tak heran jika melihat ada anak setahun lebih suka meniru atau memperagakan gerakan sujud, gaya berdoa dll, Itu semua karena setiap hari melihat orang tuanya atau anggota keluarga melakukan solat atau ibadah yang lain. Jangan salahkan anak ketika kita hanya bisa menyuruh mereka dan mereka menolak, karena merasa orang tuanya tak pernah melakukan nya. Dan tentunya sambil kita jelaskan dan arahkan. Misalnya membaca doa sebelum makan, sebelum tidur dsb.
  2. Mainan. Umumnya kita senang sekali membelikan anak-anak mainan bisa berupa mobil-mobilan, boneka, robot dll. Nah, bagaimana jika kita tambah koleksi mainan mereka dengan mainan yang ada unsur mendidik misalnya susunan balok yang ada huruf dan angka, gambar sayur dan buah. dll
  3. Bernyanyi, Untuk anak usia balita mereka senang sekali bernyanyi. Nah kita bisa memasukkan  rukun Islam, waktu solat, Nama nabi dan rasul dll.
  4. Melalui Gawai. Dari pada anak cuma di ajarin game sekedar mengumpulkan point, lebih baik gawai kita manfaatkan sebagai media pembelajaran. Banyak kok Aplikasi yang bisa kita unduh gratis misalnya tentang huruf Latin/  Hijaiyah,  Mengenal angka, Doa, dll. Bahkan di video YouTube banyak sekali video menarik yang bisa kita jadikan media untuk mengenalkan kewajiban agama.
  5. Dongeng. Anak- anak sangat suka mendengarkan cerita, terutama menjelang tidur. Sambil  rebahan di sampingnya mungkin kita bisa sedikit  mendongeng pendek tentang nilai-nilai kebaikan. Bisa menggambarkannya dengan hewan kesukaannya atau juga boneka kesayangannya.
  6. Buku Komik. Kenapa harus buku komik? Buku dengan gambar yang menarik sangat disukai anak-anak tak hanya usia balita tapi juga usia sekolah . Dengan membaca cerita   jadi lebih menarik dan lebih “menyimpan” dalam ingatan mereka. Kita bisa meluangkan waktu untuk membacakan cerita untuk mereka. Apalagi sekarang sudah banyak banget komik-komik di toko buku dengan gambar yang menarik dan kisah  yang lebih variatif. Kalau dulu jaman saya SD saya memang suka membeli buku-buku komik kisah nabi dan rasul atau kisah yang lain , harga cukup murah tapi waktu itu lumayan juga sih 3 buah hanya 1000 rupiah, kalau tidak salah terbitan MA.Jaya . Buku komik saat itu hanya hitam putih kertasnya juga kurang bagus, beda banget dengan saat ini kita lebih mudah memilihkan untuk anak sesuai usia mereka.
  7. Pakaian. Dari balita kita wajib mengenakan pakaian yang sopan ke pada anak-anak. Memberitahukan  batasan-batasan yang boleh dilihat di lingkungan rumah, dan jika berada diluar rumah. Terutama untuk anak perempuan, yang banyak banget model bajunya. Sebagai orang tua kita kadang suka tergoda sesekali untuk mendandani anak dengan pakaian yang cantik menarik bahkan minim biar terkesan lucu. Tapi sebaiknya kita kurangi terutama jika tampil ditempat umum, apalagi saat ini banyak sekali kejadian pelecehan seksual untuk anak dibawah umur. Hal ini sudah seharusnya kita sebagai orang tua untuk berhati-hati  dalam hal pemilihan kebiasaan berpakaian anak.

Baca juga : Ketika anak memiliki idola

Kenapa sih..kita harus mengenalkannya secara “halus” mengenalkan pendidikan agama dengan hal-hal yang mereka sukai?
  1. Agar mereka mudah menangkap  pesan yang disampaikan.
  2. Agar mereka tidak tertekan. Biasanya anak sudah parno duluan dengan kata “Belajar” atau udah  eneg duluan dengan kalimat yang namanya “petuah/nasihat”. Dengan cara -cara halus itu mereka merasa “bermain” merasa happy.
  3. Agar Orang Tua tidak dapat label “cerewet”. Jujur saja pastinya kita  sering bilang ini itu ke anak kita wajib sholat ini dosa itu dosa. Nah anak jadi kurang respect dengan kita punya kesan melarang ini itu.  Tapi kita lihat usia anak juga, jika sudah 8 tahun ke atas  kita bisa nasihati mereka tentunya dengan alasan yang bisa mereka terima. Bahkan khususnya solat apa bila sudah baligh  sudah wajib memberikan hukuman bagi anak yang tidak melakukannya.

Apakah teman-teman para bunda punya kebiasaan lain untuk mengenalkan agama pada anak usia prasekolah?

Sharing yuk..biar kita bisa saling memperkaya ilmu.

Baca juga : Anak bunda bersifat tertutup, mungkin 6 kesalahan ini--

--
#KEBloggingCollab
Trigger Post :
 "Pesan Agama tuk Remaja Melalui Komik"

43 komentar

  1. Tulisan menarik. Anak saya sudah remaja dan anak remaja tak suka dinasehati laksana ceramah panjang. Apalagi generasi milenial emang suka yang simpel-simpel dan langsung ke inti kan?
    Saya memaksimalkan meme yang banyak beretebaran di dunia maya, yang banyak berisi pesan agama. Misalnya meme yang bertulis "orang ganteng sholat jumat" atau meme "ganteng atau gak ganteng, tetap sholat jumat" dan masih banyak lagi meme pesan agama yang pilihan kalimatnya sudah kekinian. Dibandingkan saya ngoceh 5 menit tentang sholat jumat, saya memilih mengirimkan meme ke inbox FB atau instagramnya. Anak saya sudah cukup umur tuk punya akun media sosial.

    Tentang sholat, sejak kecil saya mendorong dia sholat dengan konsep "bersyukur," bukan konsep surga neraka. Cuma sekali dua kali saya mengatakan "kalo gak sholat, dosa. Tempatnya di neraka kalo banyak dosa". Saya lebih sering berkata "tadi sudah makan apa, nak? Sudah belajar ilmu apa tadi di sekolah? Sudah bisa main instagram? Jangan lupa bersyukur kepada Allah karena sudah diberi rejeki bisa makan kenyang, dapat ilmu dan punya mata tuk main instagram. Hayo sholat, biar Allah tahu bahwa kamu bersyukur. Karena jika kita lupa bersyukur, Allah bisa ambil rejekinya"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih mak ingat, caranya kekinian banget deh...
      Perlu nih di coba buat anak nya yg udah remaja...

      Tapi tergantung respon mereka juga kali ya...
      Kalo udah dikirim meme udah dingetin tapi gak mau juga ..mesti tegas melototi dia...hebebeh

      Hapus
  2. kayaknya sudah lengkap aja mbak tipsnya. hehe. kalau buat balita kayaknya memang sebaiknya pengenalan agama dilakukan dengan cara yang menyenangkan ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. anak balita punya ingatan kuat..biasanya mereka senang melakukan hal2 yang mereka sukai...

      Hapus
  3. Alhsmdulillah anakku udah sejak umur 3 tahun udah ngaji. Ketika di daycare dipilih daycarr yang menduking secara islami juga . Penting bagi orangtua untuk menjadi contoh yang baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba agama penting..apalagi untuk diawal perkembangan mereka tapi bukan artinya mengenyampingkan ilmu sosial dan lainnya...

      Hapus
  4. bacanya jd mikir ntr klo aku udah punya anak gmn ya.. haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang jelas kita punya prinsip..dan diomongin Ama pasangan... Biar klop
      .aja..

      Hapus
  5. wah alhamdulillah jadi nambah ilmu, ga kebayang kalo anak saya sudah remaja nih. kalo si kecil sekarang masih agak susah nih diajak ngaji dan salat=(

    BalasHapus
  6. PR banget adalah menjadi teladan ya mak. Karena saya pengen anak penghafal wur'an, sholeh, dll, tapi saya akui saya ngaji saya aja masih keteteran. hiks. But thanks for sharing, mak.

    BalasHapus
  7. Anakku juga suka diajari lewat komik. Dan memang benar, ketika kita memberi contoh, anak akan cepat mengikuti. Kuncinya kedua ortu kudu konsisten.

    BalasHapus
  8. Melalui cerita, film kartun syamil dodo, yeladan nabi, buku cerita bergambarm dan sebagai orangtua juga mengajarkan apa yang saya tahu

    BalasHapus
  9. Makasih sharingnya mbak. Nanti mau coba terapkan ke si kecil di rumah ah..

    BalasHapus
  10. Menjadi teladan, itu memang point yg sangat sangat samgat penting ya bund. Mau metode apapun kita pakai untuk mengenalkan, kalau kita sendiri nggak jadi teladan, kitanya malah jadi omdo. Nice sharing bun vin :)

    BalasHapus
  11. Sekian banyak murid (santri) mengaji di rumah sepertinya justru peran orang tuanya sangat kurang. Seolah urusan pendidikan agama mah itu urusan guru ngaji saja.
    Kami yang dibebani...

    BalasHapus
  12. Anak-anak di rumah sejak kecil udah dibacain buku dan didongengin, jadi lumayan mudah saat kasih tahu apa pun dg media tersebut. Termasuk kasih tau ttg agama

    BalasHapus
  13. Menanamkan agama dari kecil emang penting ya.

    Jadi orangtua tantangannya emang gede banget. Huh hah jadi harus bener-bener mateng siap segalanya nih kalo mau nikah. Aheu.

    BalasHapus
  14. Sebenarnya saya malu mau bilang ini...
    Jadi, justru saya lah yang belajar dari anak.
    Saya yang fakir ilmu ini, alhamdulillah diingatkan bertubi-tubi dengan fitrah anak sedari kecil.


    Misalnya saja,
    anak saya yang kedua.
    Sikapnya yang sabar, mengingatkan saya untuk banyak belajar memahami dan mendengar orang lain ketimbang banyak mengeluarkan kata.

    Anak saya yang pertama, malah lebih jago dalam urusan adab.

    Jadi memang belajar itu bisa dari mana saja dan sepanjang hayat.

    BalasHapus
  15. Saya setuju sekali dg postingannya. Lebih baik memberi contoh drpada ngomel karna dg ngomel anak malah akan berontak dan ikut ngomel. Haha...

    BalasHapus
  16. Pngenaln agama memang hrs sejak dini ditanmkn k anak2 biar mereka bisa berkaraktek Dan tentunya cerdas dlm pergaulan

    BalasHapus
  17. Waktu balita, juga diajakin "berwisata" ke tempat Islami, seperti masjid yang banyak dikunjungi karena keunikannya. Juga kalau sudah bisa ikut PAUD, dimasukkan ke PAUD Islam..jadi ada peran mengenalkan agama dari sekolah juga..Itu cara saya dulu, Mbak. Sekarang karena udah kelas 3 dan 7 jadi ya beda lagi...Lebih lewat gawai, tontonan, majalah, dan terutama teladan:)

    BalasHapus
  18. Dan anak-anakku lebih senang diajarkan dengan cara mendongeng... Itu masuk dalam ingatan mereka. Emaknya pinter ngarang juga sih.. Hahhahaha

    BalasHapus
  19. Saya pernah baca kalau usia 0-7tahun waktunya mengenalkan ketauhidan pada anak karena ini jadi bekal mereka hingga dewasa. Cara paling jitu ya dengan teladan orang tua

    BalasHapus
  20. Aku paling sering mengenalkan agama dari buku, baru dilanjut ke kegiatan sehari-hari. Video di gadget juga cukup sering. Pastinya kita sebagai orang tua perlu tools yang bisa membantu dan dipahami oleh anak. Dengan gawai biasanya membuat anak merasa itu bukan belajar karena ada jatahnya dia melihat gawai setiap weekend.

    BalasHapus
  21. Pendidikan akhlak memang peNting sekali,apalagi di usia anak2 masih dini

    BalasHapus
  22. Setuju sama postingannya, Mbak. Melalui buku, mainan, gawai, dll semua bisa ya sebenarnya digunakan sebagai sarana pembelajaran agama. Tergantung cara kita aja gimana. Dan yg terpenting teladan dari kita orang tuanya.

    BalasHapus
  23. Cara-cara pengenalannya bermanfaat semua kayaknya nih mba. Pemahaman agama memang mustinya diterapkan sejak dini ya.

    BalasHapus
  24. Biasanya anak gak suka kalau selalu diberi nasehat atau merasa digurui. Lebih mudah mengarahkan anak dengan teladan dan melalui cerita. Buku cerita yang mendidik dan tentunya Islami, tentu saja dapat memberikan pelajaran agama untuk anak.

    BalasHapus
  25. Ngasih contoh sama bernyanyi yg berbau agama itu paling gampag buat diingat. Jd inget anak kecil yg viral krn baca solawat saat di kereta. Ponakanku kalau nganggur lumayan sering baca solawat sambil berlagu gitu. Untuk solat, kdg mau kadang enggak. Tp tetep diajakin ke mushola

    BalasHapus
  26. Agama itu pondasi hidup ya. Kalau aku dari kecil agama selalu jadi sandaran utama. Karena itulah yang akan memperkokoh keimanan dan kehidupan kita nanti. Bahkan ortuku memasukin aku ke TPA dari SD sampai SMP.

    itu yang menjadikan contoh nantinya bagiku kalau mau mendidik anak.

    BalasHapus
  27. keponakanku jg gitu mba, umur 2 tahun dan 4 tahun udah ngerti solat, mengaji, bahkan yg umur 4 th dia udah banyak hapalan al-qurannya.. karena pemahaman agamnya udah dipupuk sejak dini, alhamdulillah rumahnya dekat mesjid jadi faktor lingkungan pun berpengaruh banyak ya mba ☺

    BalasHapus
  28. Ada banyak cara untuk mengajarkan agama pada anak, dan Mbak Nova termasuk kreatif sekali. Saya senang membacanya.
    Di era gadget gini,dengan anak2.milenial, ortu tak boleh kalah menarik. Harus bisa take over agar pesan agama, kebiasaan baik dan teladan lebih masuk.
    Salam buat nanda tercinta.

    BalasHapus
  29. Bokeh nih diterapan ilmunya untuk nanti kalau aku sudah punya anak mbak, hehehehehee

    Tapi jujur aku paling suka komik. Jadi kayaknya aku pilih komikin dulu deh

    BalasHapus
  30. Ketujuh cara itu memang bagus banget untuk mengajari anak ilmu agama ya mbak. Ankku paling suka buku atau menituncara orang tuanya. So sebagai ortu kita harus memberikan teladan yang baik

    BalasHapus
  31. Saya suka kesel sih ketika balita sudah di dengerin yang aneh aneh bukannya lagu lagu religi atau semacamnya.

    Dan bahkan tidak sedikit orang tua yang memberikan buku bacaan tentang romantis dan sebagainya,

    Saya setuju dari kecil seharusnya kasih anak dengerin lagu lagu religius dan buku buku suri teladan yang baik dan benar.

    BalasHapus
  32. Aku habis diskusi mengenai hal ini juga sama suami, bahwa yang terpenting mengenai pemahaman agama buat anak adalah bagaimana orangtuanya memberikan teladan dan contoh. We cannot expect to see our baby as an angel if we don't be an angel. Mengenai masalah komik itu aku agak sanksi soalnya..jarang nemu.

    BalasHapus
  33. Tengkyu tipsnya Mbak Nova. Masalah agama ini hal yang sangat penting emang ya diperhatikan oleh ortu, gmn caranya membuat paham si anak namun dengan cara yg efektif. Shg si anak gak menjauh dr kita malah justru memang ikhlas melakukan perintah agama TFS

    BalasHapus
  34. Wah,caranya kekinian bgt nih.bener ya.

    Mendidik anak itu sesuaikan jamannya. Jadi ya anak nerimanya juga enak. Hihi

    BalasHapus
  35. wahhh lengkap banget mak, seneng bacanya. Bisa banget ini saya terapin ke anak-anak saya, makasih mba nova sharingnya

    BalasHapus
  36. Wah, ini bekal buat saya nanti kalo punya anak.makasih ya mbak sharingnya.

    BalasHapus
  37. Bagaimana caranya agar si anak mau belajar ngaji tanpa ada paksaan ya Mbak?
    saat ini anak sudah mengenal game, dan saat disuruh ngaji dia mau ngaji, tapi cepet-cepetan berusaha menyelesaikan ngajinya agar bisa cepet nge-game.

    Terima kasih

    BalasHapus
  38. Menjadi orang tua emang ga ada capenya ya, termasuk menjadi contoh, role mode ga pernah berhenti.

    Semoga kita menjadi ortu yg pandai memberikan ilmu2 agama pada anaknya

    BalasHapus
  39. Mengenal Agama ini sebaiknya di tanamkan sejak kecil bila perlu saat mulai bicara sang anak, karena anak mempunyai ingatan yang cukup kuat dan menanamkan akhlak sejak kecil juga berguna untuk kehidupannya nanti ketika dewasa menjadi pribadi yaang taat dan baiik.

    BalasHapus

Terimakasih atas kunjungannya, jangan lupa tinggalkan kritik dan sarannya di sini yach...:), Tidak terima komentar spam dan komentar mengandung Link,brokenlink , dan harus menggunakan nama semestinya , anonim dan merk tidak akan diterbitkan.