Menonaktifkan Keanggotaan BPJS Kesehatan Bagi Yang Telah Meninggal


BPJS adalah singkatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. BPJS ini adalah perusahaan asuransi yang kita kenal sebelumnya sebagai PT Askes.  Ada dua jenis peserta BPJS kesehatan , yaitu BPJS yang dibayar Perusahaan dan mandiri. Peserta Mandiri adalah peserta BPJS kesehatan dimana iuran bulannya ditanggung sepenuhnya oleh yang bersangkutan.

Awalnya keanggotaan BPJS Kesehatan boleh mendaftarkan 1 orang saja dari anggota Keluarga yang tercantum dalam kartu keluarga. Tapi saat ini menurut informasi bahwa harus mendaftarkan seluruh anggota keluarga yang tercantum dalam KK. Begitu juga soal pembayaran iuran bulanan , dulu masih boleh membayar untuk satu orang dari anggota keluarga, dan lainnya boleh nunggak pembayaran. Tapi kini sistem pembayaran kolektif, yang mencakup seluruh nama anggota keluarga terdaftar.

Banyak masyarakat yang merasa keberatan dengan sistem kolektif ini. Dan akhirnya berhenti untuk membayar iuran bulanan. Tapi ini tentu semakin menyulitkan jika suatu saat ingin memanfaatkan keanggotaan. Tentu harus melunasi  seluruh tunggakan dari semua anggota keluarga. Jika ada anggota keluarga yang meninggal, kita harus menonaktifkan Keanggotaan. Jika tidak makan akan terus memenuhi kewajiban membayar setiap bulannya.

Beberapa waktu lalu ibu saya meninggal dan dia terdaftar sebagai anggota BPJS kesehatan. Selama 2 bulan ini kami membayar terus iuran , karena belum dinonaktifkan. Nah, beberapa hari lalu akhirnya aku sempatkan untuk mengurus berkas-berkas yang diperlukan.

Adapun berkas berkas yang harus dipersiapkan adalah:
  1. Surat Keterangan kematian dari kelurahan
  2. Kartu Keanggotaan BPJS keluarga yang telah meninggal.
  3. Foto copy KTP anggota yang telah meninggal
  4. Kartu Keluarga.
  5. Bukti pembayaran terakhir dari anggota yg meninggal 
Berkas-berkas ini akan dibawa ke kantor BPJS Kesehatan setempat. Untuk mendapatkan surat keterangan kematian dari kelurahan kita juga harus membawa beberapa syarat.  Kelurahan dimana aku tinggal pelapor harus membawa syarat yang telah ditentukan. Setiap kelurahan apakah ada perbedaan aku gak tau yang jelas kelurahan tempat aku tinggal mensyaratkan :
  1. Surat pengantar dari RT 
  2. Surat keterangan kematian dari dokter Rumah Sakit atau Puskesmas.
  3. Kartu Keluarga 
  4. FotoCopy KTP anggota keluarga yang meninggal
  5. Foto Copy KTP Pelapor, dalam hal ini aku sebagai anak kandung .
  6. Foto Copy KTP dua orang saksi. Aku bawa KTP suami dan ayah.

Dengan kelengkapan syarat ini petugas kelurahan akan membuat Surat Keterangan Kematian dan ditandatangani oleh Lurah.

Senin lalu aku pergi ke Kantor BPJS Kesehatan dengan membawa syarat-syarat yang tertera di atas. O,iya untuk teman-teman di kabupaten Indragiri Hulu untuk informasi saja buat yang belum tahu, bahwa kantor BPJS tak lagi beralamat di depan Rumah Sakit Indrasari Pematang Reba , tapi telah pindah ke jalan Pematang Reba -Rengat dekat Rumah Makan Pondok Salero. Sekitar 1 km dari alamat semula.
Sebaiknya jika ada urusan di kantor BPJS datangnya  tidak lebih dari jam 9, karena ketika aku sampai disana sekitar jam 10 pagi antrian sudah lumayan ramai dan aku sendiri dapat nomor antrian 64, agak kaget karena gak nyangka bakalan seramai itu. Nomor antrian diberikan oleh mas-mas security yang ada di depan pintu kantor BPJS, dan menanyakan beberapa hal kepada kita. Seperti mau mengurus apa? dan mengingatkan beberapa berkas yang harus dibawa apakah sudah lengkap.

Setelah menunggu hampir satu jam, akhirnya nomor aku dipanggil. Ternyata urusannya gak lama-lama banget gak sampai 10 menit urusan beres. Tinggal menyerahkan syarat yang ada, yang diambil ternyata cuma KK dan kartu anggota BPJS saja. Sedangkan surat keterangan kematian hanya dibaca saja lalu dikembalikan. Sedangkan bukti pembayaran terakhir tidak diminta, mungkin ketika dicek di komputer dinyatakan sudah lunas. Walaupun begitu sebaiknya saat berurusan kita membawa semua berkas yang sekiranya penting, jadi jika diminta kita tak perlu balik lagi mengambil yang diperlukan, apalagi jika tempat tinggal jauh tentu sangat merepotkan. Terkadang beda petugas, beda daerah  beda pula yang diminta. Jadi sebaiknya syarat-syarat yang saya tulis di permulaan artikel ini dilengkapi saja.
Oh iya, sempat pula aku meminta untuk ganti kartu. Jadi  aku dan suami memiliki kartu BPJS tapi model lama kertas saja yang dilaminating. Dan sekarang ternyata udah bagus seperti kartu ATM gitu. Petugas meminta kartu lama , dan KK  saja, dan dapatlah kartu BPJS/KIS tanpa penyok-penyok karena kelamaan di dompet.

Untuk pembiayaan pengurusan non aktif keanggotaan BPJS ini free alias gratis. O iya, satu lagi nih untuk menonaktifkan Keanggotaan ini belum bisa dilakukan secara online, jadi kita harus datang langsung ke kantor BPJS ya.

Dah, gitu aja …
Semoga artikel ini bermanfaat ya buat yang butuh informasi bagaimana menonaktifkan Keanggotaan BPJS bagi keluarga bagi keluarga yang meninggal. Jika teman-teman ingin memberikan informasi tambahan, boleh banget, silahkan ramaikan kolom komentar.

36 komentar

  1. Iya Mbak bener, kadang beda petugas, beda daerah, beda syarat yang mesti dilengkapi. Dan ada baiknya semua dibawa aja ya buat jaga-jaga.

    BalasHapus
  2. Teliti sebelum berangkat jangan sampainya yangvterringgal ya. Persyaratan setiap daerah berbeda jadi lebih baik mempersiapkan sekumplitnya saja. Dari pada ditolak dan kembali, terus lama lagi deh

    BalasHapus
  3. Makasih informasinya mbak Nova, persyaratan wajib harus lengkap biar ga ribet.

    BalasHapus
  4. wah...makasih mbak sharingnya..penting banget nih buat warga Indonesia yg mau ngurus...

    BalasHapus
  5. bpjs keluargaku diurus langsung dr kantor suami, alhamdulilah dipermudah :)

    BalasHapus
  6. Nah aku pikir masih perorangan ya mau daftarin satpam kompleks tadinya tapi nggak jadi karena sekarang sistem pembayaran kolektif, yang mencakup seluruh nama anggota keluarga terdaftar ya

    BalasHapus
  7. Bpjs keluargaku alhamdulillah diurus pihak kantor ayah, makasih banyak mba infonya jadi tahu apa saja yg harus dibawa untuk mengurus sesuatu ^^

    BalasHapus
  8. kalo soal urusan BPJS ini yang bikin cape itu ngantrinya :'(
    tahun lalu ngurusin pindah dari perusahaan ke pribadi karena resign, sampe harus ngantri dari jam 5 subuh :(

    BalasHapus
  9. Aku juga kemarin baru aja urus menonaktifkan kepesertaan BPJS Kesehatan papa ku yang meninggal kemarin dan pelayanan nya sangat mudah dan cepat

    BalasHapus
  10. Sekarang lebih mudah kepengeurusannya, bahkan bisa juga dengan online. Semua lebih gampang dan mudah

    BalasHapus
  11. Saya baru tau mbak, bila keluarga yg sdh meninggal BPJS nya harus di nonaktifkan ya? Yg gratis sama juga kah mbak?

    BalasHapus
  12. Iya, kadang di setiap daerah bekub tentu samanpersam persyaratannya ya. Memang lebih baik disiapkan saja semua ya.
    Terima kasih share nya mba

    BalasHapus
  13. Informasi ini penting banget memang, sebab terkadang tanpa sadar bisa terlupakan, akibat sedang berduka. Semoga banyak yang membaca dan lebih perhatian lagi.

    BalasHapus
  14. Thanks much untuk infonya mba

    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
  15. Al Fatihah buat ibunya.
    Terima kasih buat infonya mbak, emang harus diurus ya kalau memang sudah enggak dipakai...

    BalasHapus
  16. Informasi yang menarik nih Mba, terkadang banyak masyarakat kita yang bingung saat mau mengurus penututupan BPJS kesehatannya terutama apa saja syaratnya, sekarang jadi mengerti nih. Terima kasih infonya Mba Nova :)

    BalasHapus
  17. Aku juga dulu dapetnya yg laminating doang terus minta ganti faskes eh dikasih kartu indonesia sehat lebih bagus lagi hheehee

    makasih infonya mba selama ini aku diurusin rekan kerja yang bagian urusin BPJS jadi beneran ga tau gimana2 hahhaa

    BalasHapus
  18. wah aku baru tau nih, perlu di note nih blog nya hihihi. bener mba beda daerah kayanya beda sistem juga hihihi

    BalasHapus
  19. Wah, ternyata gampang ya mengurus penghentisn BPJS jika Ada yang meninggal. Thanks for sharing mba..😃

    BalasHapus
  20. Wah infonya berguna banget.. kapan-kapan balik lagi ah ke blog ini buat baca-baca caranya.. k

    BalasHapus
  21. Beda petugas memang beda perlakuan ya.. tergantung mood petugas hari itu. Alhamdulillah si mbaknya dpt petugas yg mempermudah ya.

    BalasHapus
  22. Waah infronya lengkap nih, kalau mau bikin kartu BPJS baru gimana caranya ya? saya pindah domisili belum urus-urus BPJS baru nih

    BalasHapus
  23. Terimakaish informasinya mba. Salam kenal, Visya dsri Jakarta ;)

    BalasHapus
  24. Kalo bisa dilakukan secara online lebih baik ya mba.. thanks for sharing ya mba, informasi ini bermanfaat banget, semoga banyak oranh yang terbantu dengam tulisan ini

    BalasHapus
  25. Sangat berguna banget nih infonya, pernah liat tante urus2 BPJS almh. Nenek tp karena gak ikutam ngurus, jd gak tau detilnya. Disave ah artikelnya. Sekarang BPJS kesehatan apa enak serba online, termasuk kalo misal hilang kartu tinggal tunjukkan kartu digitalnya aja. Jadi mempermudah

    BalasHapus
  26. Plus minus ya mba.. tp jika memang dirasa dibutuhkan ya buat BPJS.
    Makasih sharing nya ya mba

    BalasHapus
  27. waahh.. aku baru tahu mbak kalo ternyata kalau keanggotan BPJS sudah meninggal dunia harus di nonaktifkan. Saya kira kalau meninggal dunia berhenti dengan sendiri asuransinya. kalau meninggal dunia, ada santunan dari BPJS kah mbak ?

    BalasHapus
  28. Terima kasih sharingnya, Teh. Manfaat.
    Semoga membantu juga buat yang lainnya..

    BalasHapus
  29. Sama nih, aku juga baru tahu ternyata harus diurus untuk anggota keluarga yang meninggal dunia. Izin share ya mba infonya ke keluarga besar

    BalasHapus
  30. Tempo hari ada yang nanya nih.. Asyik ad panduannya nih cara non aktif bpjs.. Makasih ya kak

    BalasHapus
  31. Wah ga ada gambar kartu barunya ya. Saya juga masih pakai kartu lama yg dilaminating.

    Kalau ngurus BPJS mah emang yg lama saat antri, klo prosesya mah cepet. Periksa dokternya jg gt.. xixixi.. kudu punya kesabaran tingkat dewa.

    BalasHapus
  32. Duh, jadi malu. Belum punya BPJS nih Mbak. Masih pakai asuransi swasta. Padahal klo pakai BPJS enak, klo berobat (misalnya batpil) bisa dipakai dan gak kudu rawat inap untuk dipakainya

    BalasHapus
  33. Kadang org bingung, orgnya udah meninggal, BPJS masih ditagih. Moga banyak yg menemukan artikel ini dan terbantu ya mbak :)

    BalasHapus
  34. kemarin saya juga habis urus ini mbak, gak kepikiran buat sharing di blog, info ini sangat bermanfaat mbak karna saya pribadi awalnya juga masih ngegugel buat dapetin info gimana caranya berhentikan bpjs.

    BalasHapus
  35. Thanks for sharing! Sangat bermanfaat sekali infonya

    BalasHapus
  36. Bermanfaat infonya Mbak. Catet ah...

    BalasHapus

Terimakasih atas kunjungannya, jangan lupa tinggalkan kritik dan sarannya di sini yach...:), Tidak terima komentar spam dan komentar mengandung Link,brokenlink , dan harus menggunakan nama semestinya , anonim dan merk tidak akan diterbitkan.