Memantaskan Diri Menjadi Seorang Istri


Menjadi seorang istri itu adalah pilihan, karena banyak juga perempuan memilih untuk melajang . Setiap orang memiliki hak masing-masing untuk menentukan hidupnya, termasuk soal menikah. Atau bisa juga bukan memilih untuk melajang cuma sejak awal bilang “nanti dulu lah” dan akhirnya waktu berlalu begitu cepat. Ada pula yang memilih untuk nikah diusia muda, dan ada pula yang merasa galau menunggu jodoh yang belum juga datang.
Hakikatnya Jodoh adalah rejeki yang waktunya datang disaat yang tepat dan dibutuhkan, dan kita tidak tahu itu kapan. Bahkan yang pacaran bertahun-tahun sekalipun tidak memastikan bahwa dia jodoh kita. Dari pada menunggu dengan perasaan galau lebih baik melewati waktu dengan perasaan bahagia, sembari memantaskan diri untuk menanti jodoh. Bukankah menunggu itu adalah pekerjaan yang membosankan? Ya, bosan jika diam duduk termangu dan berkhayal semata dan cuma mantengin channelnya Bapau, atau Raditya Dika, yang menimbulkan rasa baper melihat kemesraan mereka atau cuma bolak balik liat FTV yang bisa bikin kamu jatuh cinta 3 kali sehari .
Tapi jika dalam masa menunggu itu diisi dengan hal positif dan bahagia semuanya tak akan terasa lama dan berupaya lah untuk memantapkan diri sebagai seorang istri.
Baca juga : Blacklist 5 Tipe Pria Ini Dari Daftar Calon Suami Mu
Bisa jadi jodoh belum datang karena kita dinilai Tuhan belum pantas menjadi seorang istri. Maka bersiaplah jadi istri yang baik, karena mungkin saja diluar sana ada laki-laki yang baik akan menjadi jodoh mu, bukankah jodoh adalah cerminan diri. Wanita yang baik untuk pria yang baik , begipula sebaliknya.
Apa saja yg bisa dilakukan dalam upaya memantapkan diri menjadi seorang istri?
Menjadi pribadi yang lebih baik. Perasaan galau karena belum menikah biasanya ketika usia telah mendekati angka 30 tahun atau lebih. Ini adalah angka wanita memasuki usia matang, untuk lebih serius menjalani hidup, bagaimana menikmati masa tua nanti.  Bukan lagi masa yang memikirkan kesenangan sesaat. Jadi , mulai lah memperbaiki sikap. Perbaiki perilaku, bukankah kelak akan jadi ibu dan akan jadi panutan. Pakaian sopan, tidak lagi suka begadang karena bersenang-senang dengan teman,  pergi pagi pulang pagi, memperdalam agama dll. Mulai menata emosi dan mengikis sifat egois dalam diri. Didalam pernikahan ada keputusan yang harus diambil bersama ada saat harus mengalah. Banyak hal yang dapat memicu pertengkaran diawal pernikahan.
Jangan Alay. Siap menikah artinya sudah dewasa, walau terkadang umur tak menunjukkan dewasa nya seseorang. Jadi bersikaplah layaknya orang yang dewasa dapat bertindak baik dan membedakan mana yang baik mana yang benar. Contoh kecil adalah senang curhat di media sosial. Jika curhat dan baik membangun pikiran positif , dan menginspirasi  banyak orang ya dipersilakan saja. Namun jika semua masalah ditulis di medsos itu tidak baik. Setiap masalah di share, ada pertengkaran juga dibikin status dengan kalimat ujaran kebencian. Ingat medsos memang punya kita sendiri tapi itu bagai halaman rumah kita yang dilihat banyak orang. Bisa jadi ini jadi bahan pertimbangan untuk ngambil menantu atau jadi istri bagi orang lain.,saring sebelum sharing. Kalo kata orang sekarang “jejak digital itu pedih jendral!”.

Baca juga : Bertengkar Dengan Suami Jangan Lakukan Ini
Belajar Masak dan Pekerjaan Rumah Tangga.  Masak memang bukan mutlak tugas istri, atau harus masak setiap hari. Minimal kamu bisa masak beberapa menu dasar. Sebut saja , sambal goreng, sup, gulai, tumis , sayur bening, sayur asam  bisa kamu masak, goreng ikan , goreng tempe tahu. Tidak perlu pintar masak tapi cukup bisa masak, untuk awal ini perlu banget. Syukur-syukur jika kamu punya pendapatan lebih atau suami kaya, yang bisa punya ART ,jika tidak? , kamu bisa kaget dan kelimpungan, bukannya happy menikah kamu akan merasa menikah hanya jadi beban.

Menurut pengalaman aku abis nikah seneng banget makan diluar, gak 3x sehari jajan sih, karena tetap masak, tapi pas akhir bulan tetap berasa banget dompet menipis, masa tiap hari begitu?. Minimal sarapan pagi dirumah, ada perasaan bahagia ketika bisa menyajikan nasi goreng dan secangkir teh untuk suami untuk makan diluar mungkin bisa weekend  intinya gak setiap hari.
Begitu juga soal pekerjaan rumah tangga biasakan melakukan hal-hal sederhana. Buat kamu yang dirumah terbiasa dengan adanya ART, atau apa-apa dilayani mama, ada baiknya mulai berlatih melakukan sendiri. Rapikan tempat tidur sendiri, menyucikan baju dan menyetrika sendiri, menyapu rumah dll.  Sebenarnya ini tugas dasar dan seharusnya tugas para mama melatih anak gadisnya dari remaja untuk terbiasa melakukan pekerjaan rumah tangga sederhana. Tetapikan tidak semua keluarga yang terlatih sejak kecil. Kebiasaan tiap keluarga berbeda, atau karena tuntutan karir pekerjaan membuat banyak wanita yang tak sempat memegang pekerjaan rumah. Begitu juga nantinya setelah menikah banyak juga yang demikian. Tapi minimal kita  tidak kaku atau gagap dengan pekerjaan rumah tangga jika sewaktu-waktu dilakukan.

Banyak membaca buku tentang pernikahan dan parenting. Menikah tak sekedar urusan cinta dan kasih sayang. Namanya rumah tangga  yang menyatukan kepala berbeda itu memang butuh kerja keras diawal pernikahan, saling memahami dan perlu adaptasi yang membutuhkan waktu. Jadi baiknya  untuk menambah wawasan dan pemahaman ada baiknya perbanyak baca buku tentang pernikahan, pendapat psikologi, belajar dari pengalaman orang lain , bagaimana menjalani rumah tangga yang damai dan penuh kasih sayang. Membaca ilmu parenting juga bekal buat kita bagaimana menjadi istri sekaligus ibu yang baik untuk perkembangan anak.
Sebenarnya belum menikah itu bukan alasan untuk “menggalau”, tapi itu artinya kita diberikan banyak waktu untuk belajar. Rasanya sih, jaman sekarang usia 30 tahun belum menikah adalah hal wajar, karena tiap orang punya keputusan dan alasan untuk tetap melajang atau memilih segera menikah. Tapi yang bikin kesal itu masih banyak  yang nanya “ kenapa belum nikah juga sih?” . #ehgimana Lol 😂. Jangan menikah karena faktor usia, menikahlah ketika hati benar benar mantap, karena menikah bukanlah pelarian.


8 komentar

  1. Bener banget nih, karena menjadi seorang istri yang baik itu nggak mudah. Saya saja juga masih belajar ini hehe

    BalasHapus
  2. Wah bener banget nih ya. Ternyata banyak juga ya yang harus dimengerti oleh calon istri :D

    BalasHapus
  3. Ini nihyang terpenting. Bisa memasak, lah nanti kalau nggak bisa memasak gimana hayoo

    BalasHapus
  4. Jadi, seorang istri itu harus bisa banyak hal ya. Bukan cuma bisa dandan aja hehe

    BalasHapus
  5. Banyak membaca buku tentang parenting memang juga sangat membantu ya

    BalasHapus
  6. dulu mah jaman belum nikah, seringnya yg kebayang indahnya aja yaa mbak. hihi

    BalasHapus
  7. Menikah itu susah lagi aslinya hahaha tapi disitulah seninya. apalagi seperti saya yang tau2 udah ada anak2 segede gaban setelah nikah. luar biasa beratnya tapi saya balik menjadikan mereka debagai partner saya.

    BalasHapus
  8. nasihat yang bagus bagi yang belum menikah. eh, bisa juga dipakai sama yang sudah menikah untuk terus memperbaiki diri, ya.

    BalasHapus

Terimakasih atas kunjungannya, jangan lupa tinggalkan kritik dan sarannya di sini yach...:), Tidak terima komentar spam dan komentar mengandung Link,brokenlink , dan harus menggunakan nama semestinya , anonim dan merk tidak akan diterbitkan.