5 ANCAMAN YANG MENJADI TANTANGAN ORANG TUA DIPENGHUJUNG ZAMAN



 [Parenting] Menjadi orang tua itu tidaklah mudah karena tak hanya bertugas membesarkan anak, dan memenuhi semua kebutuhan fisik dan hal-hal yang bersifat materi saja.  Semua setuju bahwa anak adalah titipan Tuhan  yang  harus dijaga  dan mendidiknya jadi pribadi yang mencintai dan dicintai Tuhan.

Semakin maju sebuah zaman maka semakin berat peran orang tua dalam mengarahkan anak-anak. Orang tua yang fokus dan disiplin mengawasi anak saja terkadang  merasa kecolongan dengan tingkah anak  mereka apalagi bagi orang tua yang hanya fokus memenuhi kebutuhan materi saja dengan alasan untuk memenuhi kebahagiaan keluarga,dan kebahagiaan pun difokuskan  pada hal-hal yang bersifat kesenangan  duniawi semata. Semakin berkembangnyakan zaman terutama  diera digital ini kenakalan remaja beragam, tak cuma merokok, mencuri ayam, mencuri buah dikebun tetangga,ngunyah daun kecubung  yang hanya ikut-ikutan, tapi lebih kepada pencucian otak mereka bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah benar.

Berikut beberapa ancaman yang mengintai anak  , yang juga menjadi tantangan bagi kita sebagai orang tua mereka :

 Ancaman Pelecehan Seksual. Semakin ekstra menjaga anak-anak  baik dilingkungan sekolah maupun rumah. Makin kesini orang tua  makin dilanda kekhawatiran yang mendalam tentang ancaman yang satu ini. Jika dulu kok ya..orang tua merasa aman menitipkan anak mereka pada tetangga ketika bepergian sebentar karena merasa seperti saudara, nyatanya banyak anak-anak yang dilecehkan oleh orang-orang yang tadinya dianggap sangat baik.  Sebagian masayarakat merasa aman ketika menyekolahkan anak disekolah yang keamanannya terjamin karena sekolah di kelilingi pagar yang tinggi  dengan satpam yang banyak, anak-anak pasti aman dari penculikan dan orang-orang berniat jahat, namun nyatanya satpam, cleaning service bahkan  guru memangsa mereka.

Ancaman Narkoba. Ancaman Narkoba adalah salah satu ancaman yang paling meresahkan orang tua, ya..siapa juga orang tua yang mau anaknya terjerat narkoba. Jika zaman aku kecil orang tua masih cuek jika anak  main jauh keluar kampung. Mungkin orang tua masih berfikir mungkin anaku sedang diajak temannya mancing, main bola, mandi disungai, dan maianan kampung lainnya. Sekarang walau hidup di daerah atau dikampung-kampung orang tua tetap cemas. Narkoba mungkin terlalu mahal untuk anak seumuran 11-15 tahun, tapi tidak untuk sebuah lem kambing, atau obat batuk flu yang bebas dijual dipasaran. Sebagai orang tua ini menjadi perhatian penting , apalagi bagi orang tua yang sibuk bekerja dikantor yang tidak dapat sepenuhnya memantau anak-anak.

Ancaman Pornografi. Pornographi diklaim sebagai racun yang lebih merusak pikiran anak jika dibanding narkoba. Setidaknya itulah yang sering disampaikan psikologi bunda Elly Risman, yang mana toksin rokok dan narkoba bisa  dibersihkan dan orang bisa berhenti dari kecanduan, tapi tidak dengan pornographi. Anak yang  yang terpapar pornographi pada usia remaja akan sulit berkosentrasi karena pikiran selalu terbayang-bayang apa yang dia lihat, bahkan akan semakin “haus” dan ingin terus mencoba apa yang ia lihat dan dengar. Sebagai orang tua  ini sebuah ketakutan sendiri, takut jika anak menjadi pelaku pelecehan seksual.  Dulu sumber pornographi  hanya dari buku-buku baik bentuk komik ataupun novel yang dibaca secara sembunyi-sembunyi, kemudian dalam bentuk vcd, dan sekarang lebih  mengerikan karena  sumbernya ada digenggaman mereka.  Mereka hanya menyentuh smartphone mereka dan muncullah  semuanya baik bentuk teks, gambar, bahkan video yang bisa mereka download.
Sebagai orang tua memang mesti hati-hati ketika memfasiltasi mereka dengan berbagai  gadget canggih. Memang tak selalu buruk banyak hal positif yang dapat mereka lakukan, yang membuat mereka pintar dan kreatif. Namun sebagai  orang tua kita tak sepenuhnya mempercayai mereka, terutama bagi mereka yang masih dibawah umur, harus tetap ada pengawasan, jika perlu smartphone tak menjadi  hak penuh milik mereka jadi kita tetap bisa cek-cek hp lihat apa saja yang telah mereka lakukan, apa saja yang mereka lihat dan dengar. Sebelumnya tentu bikin perjanjian dulu  akan dibelikan  jika ibu tetap bisa pinjam. Kenapa begitu? Karea anak sekarang tambah pinter bohongnya, dengan dalih privasi atau yang lainnya. Paling tidak ini bisa meminimalisir ancaman pornographi jika ketahuan dari awal mungkin kita bisa mengambil tindakan bijak.
 
Ancaman Social  Media. Loh.. social media kok jadi ancaman?? Bukannya bagus untuk  menjalin silaturahmi dengan teman-temannya. Mungkin awalnya begitu social media diciptakan untuk menambah teman, menambah kenalan dan berbagi informasi. Namun makin kesini banyak orang-orang yang tak bertanggung jawab memanfaatkan ketidaktahuan mereka. Misalnya:
 Bergabung dengan komunitas/grup yang salah. Karena ketidak tahuan mereka dan tanpa sepengetahuan kita sebagai orang tua, ntah sengaja atau tanpa sengaja mereka bergabung dengan komunitas atau grup yang salah misalnya kelompok penyimpangan ketertarikan seksual  seperti beberapa waktu lalu marak diberitakan, tergabung  padal aliran sesat, penipuan, penculikan. Bahkan ada yang tergabung pada  grup pedofilia yang mereka harus mengirim foto alat fital mereka atau foto tanpa busana, sungguh mengerikan.
Mengikuti atau memfollow akun yang sebenarnya tidak cocok jadi panutan. Dulu anak yang katanya nakal  masih punya rasa bersalah ketika merokok, mereka akan sembunyi-sembunyi melakukannya dari jangkauan mata orang dewasa. Sekarang jangankan merokok , cium-ciuman, peluk-pelukan, bekas cupang, ngeremas “punya” pacar , dengan rasa bangga  megunggahnya di media social yang ditonton ribuan orang, tak peduli siapa yang akan melihat . Semakin banyak yang melihat akan semakin menguntungkan, walaupun komentar berisi caci  sumpah serapah sekalipun, ada rasa bangga ketika banyak yang “memperhatikan”. Ntah darimana asal muasal semuanya, bahwa itu dianggap sebuah pembenaran. Mungkin tak adanya hukuman yang membuat mereka jera, karena sekedar ada yg suka dan tidak suka saja , dan itu dianggap sah-sah aja. Tanpa mereka sadari bahwa rasa malu telah hilang dari dada mereka , dan  itu bencana. Nah kebayangkan untuk anak remaja labil memfollow bahkan mengidolakan mereka, bisa jadi anak tergoda dan meniru yang telah mereka  dan ujung-ujungnya anak juga menjadi pelaku, meraih banyak follower namun membagikan foto-foto atau video yang tak sesuai dengan adat dan norma ketimuran bahkan bertentangan dengan agama.

Apa yang sepenuhnya terjadi pada anak memang tak sepenuhnya kesalahan orang tua atau teknologi. Tapi sebagai orang tua kita terus harus belajar walaupun tak pernah ada gedung sekolahnya. Orang tua harus ikut berlari mengejar lajunya perkembangan zaman. Anak punya akunt social media kalau perlu  orang tua juga punya dan paham. Yah..mungkin bisa bikin akunt palsu untuk sekedar mematai mereka, apalagi jika mereka masih dibawah umur yang gampang terkontaminasi. 
Menurut pengamatan aku pribadi bahwa kehebohan  yang terjadi beberapa pekan terakhir ini tentang sosok KN dan G itu, jadi  punya kesimpulan “oh..gini toh…orang kaya banget itu” .
Yah..tentunya gak semua orang kaya.
 
Banyak duit..anak masih enam belas tahun  tapi dapat fasilitas mobil yang bisa ngebut-ngebut, dikasih duit banyak terus bisa beli ini  itu, bisa berbuat apa saja. Okelah..itu penghasilan sendiri dari endorse tapi seharusnya banyak hal baik yang bisa di share ke khalayak, bisa travelingnya, berbagi ilmu vlog, atau bisa juga sekedar jalan dimall tips beli baju bagus, atau baju yang berkualitas tanpa embel-embel cup-cup mmuah..masa minta maaf  mesti  ngedekap ngusel-ngusel dada pacar. Aih..jadi kesitu ngomongnya ya… inikan cuma ngasih contoh aja..bahwa social media  juga menjadi kekhawatiran orang tua dan anak butuh orang tua untuk mengarahkan. Jangan mentang-mentang  menghasilkan apa-apa dishare..terserah apalah itu yang penting  dapet duit lantas orang tua setuju-setuju aja.

Ancaman Anti Jomblo. Ntah siapa pelopornya bahwa hidup itu harus pacaran dan jomblo itu sebuah  petaka. Banyak sekali memes yang meracuni remaja bahwa hidup itu wajibpunya pacar. Mending kalo pacaran jaman dulu, liat pagar rumah bahagia, lihat baju dijemuran ilang rindu, lihat atap rumah gembira dan cuma surat-suratan. Pacaran itu bertemu dan melepas rindu, gak  heran  kalo banyak yang baru SMP udah gak perawan dan gak perjaka, yang gaya pacaran juga dipengaruhi dari ancaman-ancaman yang telah diterangkan sebelumnya. Ini merupakan pe-er bagi orang tua  untuk mengarahkan anak bahwa jomblo itu mulia dan berkualitas. Mencari jodoh tak harus dengan pacaran, karena pacaran tak menjamin akan berjodoh.

----
Buat teman-teman apa ancaman yang paling mengerikan untuk anak-anak kita??
Bagi aku..semuanya mengerikan..tapi pasti ada solusinya untuk itu harus terus belajar tentang mendidik anak, apalagi anakku masih kecil..ntah ancaman apa untuk 10 atau 20 tahun kedepan. Yang penting selalu berdoa agar kita anak keturunan dan semuanya dalam lindunganNya dijauhkan dari keburukan,aamiin.


21 komentar

  1. Saya suka yang kelima yaitu Ancaman anti jomblo jadi pada dasarnya jomlo itu bukan pertaka atau susah mencari jodoh. Untuk mencari jodoh tidak harus dengan pacaran karena yang pacaran saja tidak menjamin akan jodoh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ndeehhh..bujangan fokus ke point terakhir..he2, tapi keren..tuh..klo bisa move on bahwa hidup mesti punya pacar..

      Hapus
  2. Yang 1 sampe 4 itu memang ancaman banget mba. Apalagi yang ke 5 neh, soalnya dari situ banyak yang baper dan suka melakukan hal yang enggal-enggak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba..klo dah dibilang jones.. nangis darah deh..he2

      Hapus
  3. anti jomblo , ha, ha, ha. emmang suka heran sama anak sekarng kalau jomblo kok ya sedih , mau punay pacar kayak orang lain. Anakku menamakan dirinya Hight quality jomblo. Jomblo itu keren, katanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. anak mba tira hebat..tapi lebih hebat ibunya donk..

      Hapus
  4. ngeri-ngeri banget ancamannya Mba, semoga kita diberi kekuatan untuk membimbing anak-anak kita menjadi anak-anak berakhlak baik, amin..

    BalasHapus
  5. Tanpa kita sadari kelima ancaman itu sudah lama menghantui anak-anak zaman sekarang ya mbak. Aku pun mulai sadar, memang buat khawatir tapi semoga semua orang tua bisa diberikan kekuatan dan kesabaran dalam mendidik anak-anaknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang ditakutkan..alam bawah sadar menerima itu sebagi sebuah kebenaran...

      --aamiin..

      terimakasih..tanggapannya..

      Hapus
  6. Semoga anak-anak kita dijauhkan dari segala ancaman tersebut. Amin...

    Makasih ya mbak sharenya, bisa menjadi instropeksi diri kami sebagai orang tua di jaman sekarang ini.

    BalasHapus
  7. Tantangan buat orangtua menjaga anak2nya ya mbak... Betul banget tuh ancaman2nya. Semoga selalu terjaga anak2 kita..

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga..tetap usaha dan doa untuk mengiringi anak-anak..

      Hapus
  8. betul mba, walau anakku masih 2 tahun tapi udah kwatir banget sama2 ancaman2 itu siap mengintai anakku kelak

    BalasHapus
  9. anakku cowok, masih 2 tahun sih, agak ngeri juga ya liat aneka berita ajaib di tipi ... aku belajar pada ibuku, yang bisa membesarkan 6 anaknya dan aman2 aja .. tau2 adikku yg paling gede udah kerja jadi peneliti muda, yg atu jadi jurnalis

    BalasHapus
    Balasan
    1. ibu yang hebat... semoga kita bisa mengikuti jejak ibu..

      Hapus
  10. iya, semuanya mengerikan... smoga anak2 kita selalu dilindungi Allah ya :)

    BalasHapus
  11. semuanya memang mengerikan. Salah satu upaya saya adalah untuk tetap update perkembangan anak

    BalasHapus
  12. Huaaaaa aku stress mba klo harus bayangin belasan tahun yang akan datang akan seperti apa jamannya. Tantangan kita sebagai ortu akan semakin berat.

    BalasHapus
  13. Wah iya ya, ancaman anak zaman sekarang saja sudah seperti ini apalagi belasan tahun kedepan bakal makin oarah itu. Para orang tua harus pintar-pintar manage media sosial bagi anaknya dengan pengawasan total. Terima kasih infonya ya mbak..

    BalasHapus

Terimakasih atas kunjungannya, jangan lupa tinggalkan kritik dan sarannya di sini yach...:), Tidak terima komentar spam dan komentar mengandung Link,brokenlink , dan harus menggunakan nama semestinya , anonim dan merk tidak akan diterbitkan.