Puisi : SESAL




Kemilau perak menyeruak dipagi lengang
Menyusuri siang hingga jingga mengambang
Kian berlalu hingga bulan berpagar bintang
Bumi pun tak lelah berputar riang


Timbul tenggelam sinar menerpa terang
Datang dan pergi jingga di saat petang
Begitu banyak waktu terluang
Beribu hari ikut menghilang


Tiadalah diri ingat sembahyang
Kemanakah pergi iman melayang
Terpesona hingar bingar dunia gemilang
Namun sesal terlambat datang


Ketika tubuh lemah telentang
Menunggu maut kan menjelang
Tetesan air mata kian berlinang
Mengingat diri nan pembangkang
Aturan Tuhan dianggap penghalang


Namun tiada daya tuk hidup mengulang
Kini ajal telah datang
Roh dicabut tubuh meregang
Hanya diiringi tangisan keluarga tersayang
Tanpa amal yang menopang
Hanya siksaan nan menghadang
Sungguhlah nasib begitu malang
Sebab pikiran keduniaan lebih tertuang
Kebutuhan akhirat selalu di tentang


_____ Nova Violita

Posting Komentar