Makam "Taman Murni" Kel. Tjg Gading Airmolek (8 Juli 2013) |
Beberpa hari menjelang bulan Romadhan Pemakaman ramai
dikunjungi/diziarahi warga, mereka datang dengan tujuan yang sama tentunya,
yakni datang untuk mendo’akan dan membersihkan makam
keluarga mereka. Menziarahi makam saat menjelang Romadhan sudah menjadi tradisi
masyarakat menjelang bulan puasa ,walaupun
sebenarnya tak ada waktu khusus untuk berziarah, karena ziarah kubur bisa dilakukan kapan saja.
Yang perlu kita ingat bahwa berziarah jangan dijadikan
sebagai pembiasaan tanpa makna, hanya sekedar ikut-ikutan saja, hanya sekedar
duduk berdo’a, lalu menabur bunga ke makam
. Artikel ini bukan maksud menggurui, tetapi
kita sama-sama mengingatkan diri sendiri sesungguhnya ziarah adalah untuk
mengingatkan kita pada kematian, agar kita dapat lebih giat beramal sholih
bahwa tak ada yang dapat kita bawa saat
meninggal selain amal kebaikan kita didunia.
Kita sering mengatakan:
“aduh…. Gak kerasa udah malem
aja”
“Aduh…cepat bener waktu berlalu tau-tau udah malem sabtu lagi..,
padahal baru kemarin bilang I don’t like Monday”
“Eh…gak kerasa ya…udah setahun aja…”
Tu..kan…..? emang waktu begitu cepat berlalu, tau-tau aja… kita udah
didatengin malaikat maut, ih serem ya? Tapi
mau gimana lagi jika emang udah waktunya gak bisa diundur ataupun dipercepat.
Intinya kita didunia ini adalah menunggu , berdiri diantrian panjang
maut, kapan? Hanya Tuhan yang tahu…
Jadi apa yang kita lakukan saat menanti maut? Tentunya memperbanyak bekal untuk kehidupan
selanjutnya tentulah segala amal ibadah
kita hanya itu yang dapat kita bawa.
Tapi sesungguhnya Ziarah kubur memiliki beberapa hikmah :
- Menjalankan sunah rosul, walaupun sebelumnya nabi pernah melarang umatnya tapi itu Cuma kekhawatirannya takut umatnya lemah iman lalu menyembah atau sujud dimakam.
- Mengingatkan diri akan kematian ( seperti yang ku tulis) dan kehidupan akhirat
- Mendo'kan untuk kebaikan Mayit dll
Dimakam Adik dan Ayah Mertua |
Ziarah lebih identik untuk mengingatkan kita akan sebuah masa yang akan datang menghampiri kehidupan kita ya Mba ? Terimakasih sudah mengingatkan dalam artikel ini.
BalasHapusSalam wisata
harus begitu...
HapusTapi terkadang kita suka lupa...kalau cepat atau lambat kita kan menusul mereka..., kita terlalu terlena dengan kehidupan dunia..
Makasih kunjungannya.. :)
wah nyekar makam leluhur ternyata juga dilakoni masyarakat Indonesia di mana pun - semoga jadi kesan bahwakematian itu ada dan ditunggu...
BalasHapusSudah menjadi tradisi pak...., tapi semoga tak hanya menjadi sebuah kebiasaan saja tanpa makna bagi masing2 individu...
Hapuswah sama mbak, kemarin saya juga abis ziarah kubur ke tempat kakek, nenek, pakdhe, dan mbahdhe, rasanya jadi inget mati dan kangen sama keluarga, hehe... :D
BalasHapusinget mati pas ke makam ya... He2, emang itu dah sifat manusia kok.... :)
HapusTerimaksih udh berkunjung...
Wah Bagus Sob Artikelnya,,,,
BalasHapusmakasih ya dah memberikan Pencerahan
Terimakasih juga atas kunjungannya....
Hapuskunjungan pertama...sekaligus kunjungan balasan ya mbak nova.
BalasHapusmasih banyak pro dan kontra terkait dengan ziarah kubur namun yg terpenting adalah niat dan memetik hikmah seperti tulisan di atas....
salam
seringlah berziarah ,karena akan selalu mengingatkan kita akan kematian
BalasHapus