Ini bukan postingan soal putus cinta, apalagi
soal patah hati. Ini cuma sebagai bahan intropeksi diri bahwa banyak sekali orang dan mungkin kita sendiri yang tanpa sengaja mengungkit kisah masa lalu, suka
menyalahkan masa lalu dengan keadaan
kita yang sekarang, yang dianggap tidak sesuai dengan harapan.
Masa lalu
memang patut dikenang, dan tak akan mungkin akan lupa dari ingatan. Apa lagi
kisah hidup itu sangat menguras tenaga dan pikiran kita, terutama hal-hal yang membuat
kita sedih, terpukul dan tertekan dengan keadaan. Ada yang bilang “ah… wajar saja mengenang masa lalu, toh
tempat jatuh aja kita ingat, apalagi pristiwa perjalanan hidup”
Kalimat itu gak ada yang salah, jika semua hanya
ditempatkan pada sebuah ingatan, tapi bukan untuk diratapi. Kita memang ingat
kita pernah jatuh dan luka-luka yang
tertoreh, tapi tentunya sekedar mengingat , tak mungkin kita menangis berteriak
seperti saat kita merasakan sakit pada waktu itu.
Tak perlu kita
bercerita “ Aku dulu jatuh disana…,
rasanya sakit….., luka disana sini..perlu dirawat rumah sakit” sambil menangis berteriak kesal.
Ini cuma sekedar contoh bahwa banyak
sekali diantara kita yang suka mengungkit dan menyalahkan keadaan masa lalu,
dan begitu menyesali dengan apa yang telah dilewati, bahkan terkadang mengumpat.
Apakah ini bisa disebut gagal move on dari masa lalu?
Tidak. Ini bukan soal move on atau tidak tapi menyangkut keikhlasan diri atas takdir
yang telah ditentukan Tuhan.
Tidak ada orang yang mau jatuh, tidak ada orang yang mau menderita,
tidak ada orang yang mau sedih, setiap diri pasti berusaha akan kehidupan yang
baik, tapi jika nyatanya kita berada pada kesedihan itulah yang dinamakan
Takdir. Tak perlu menyalahkan siapa-siapa ntah orang lain, keadaan bahkan diri
sendiri apa lagi menyalahkan Tuhan , Naudzubillahimindzalik.
Sebagai hamba
Allah kita wajib mengikhlaskan segala
yang telah terjadi, percuma kita menyesali. Jika kita masih saja mengumpat,
memaki keadaan bearti kita tidak ikhlash
apa yang telah ditakdirkan Allah pada kita, dan akan mendapat label sebagai
orang yang tak bersyukur bahkan
tergolong orang yang kufur terhadap nikmat
yang telah Allah
berikan pada kita, yang sesungguhnya
nikmat-nikmat itu tak dapat kita hitung.
“Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
(QS. Ibrahim [14]: 7)
Dari ayat diatas sangat jelas dikatakan, jika kita
besyukur maka Allah akan menambahkan
nikmat kepada kita. Dan asal tahu.. bisa saja segala apa yang terjadi
sekarang yang tak sesuai harapan kita,
ntah sakit..atau kehidupan yang
bertambah sulit , sebenarnya
bukan tentang masa lalu yang banyak masalah, tapi karena kita kurang ikhlas dan bersyukur atas yang Allah
berikan.
Serem banget ya….. , jadi kalau ada masalah lebih baik kita
tak menyalahkan siapa-siapa mungkin ada baiknya kita merubah hati kita agar
lebih legowo, ikhlas, dan banyak bersyukur menjalani hidup. * ambil kaca… langsung melototin diri..he2*
----
by : Nova Violita
___ketika memahami diri, untuk lebih bersyukur akan kehidupan yang dijalani___
Masa lalu itu penting untuk diingat agar jadi pembelajaran guna meniti masa sekarang dan meraih masa depan ya. Bener, move on, krn hidup terus berjalan
BalasHapusdi ingat untuk jadi pembelajaran, bukan untuk diratapi dan disesali,,,,, jangan sampai tubuh dimasa sekarang... Tapi pikiran masih dimasa lalu... , mkasih udah berbagi tanggapan mbak.... :)
Hapussetuju banget sama mbak ade anita, bener kata mbak nova, diingat untuk jadi pembelajaran, bukan untuk diratapi,
Hapussalam kenal :)
Jadi kuncinya bersyukur ya.. Dan ternyata yg tdk bersyukur itu ada azab nya ya
BalasHapusDalam bahasa lain, inilah yang disebut berdamai dengan takdir ya, Mbak. Dengan demikian, kita akan selalu menemukan hikmah dan senantiasa husnuzhan kepada-Nya. Gagal move on, ga lah yaw, hehehe
BalasHapus