Sahabat sekalian pernah
tidak…melakukan silaturahmi tapi merasa jengkel dan tidak ikhlas?, aku pernah.
Loh..kenapa? emang dimarah-marahin ketika bertamu? Atau diusir? Bukan itu
alasannya. Sebenarnya ini tak pantas diceritakan disini. Tapi menurutku ini
sebuah catatan penting bagi diriku agar selalu ikhlas dalam bersilaturahmi dan
semoga juga bermanfaat untuk sahabat yang sempat mampir kerumah maya ku ini.
Aku merasa, bahkan bukan aku saja
tapi kakak-kakak ku juga… kok kayanya setiap tahun ketika lebaran kok keluarga
kita saja ya yang datang dan sungkeman
ke sana ya, anak-anaknya gak pernah datang dan sungkem ke orang tua kita.
Kejadian ini bukan Cuma setahun atau dua tahun, aku hitung hampir sepuluh tahun
lebih waktu itu. Aku sangat ingat sekali dari aku SD , aku dan orang tuaku
selalu datang ketempat mereka. Tapi jangan kan mereka anak-anaknya saja tidak
pernah datang ketempat kami. Idealnya tentu saling mengunjungi, keluarga kami
yang dirasa lebih muda selalu berkunjung datang kerumah keluarga lebih tua,
tapi kok mereka ga pernah ya…??? Merasa
keluarga mereka lebih kaya ..atau bagaimana?, memang terkadang muncul pikiran
buruk seperti itu. Lebaran memang saat yang tepat untuk menjalin silaturahmi,
maklum saja dengan keadaan masing-masing, yang sibuk dalam mengais rejeki.
Lagian jarak tempat tinggal kami hanya berada dikecamatan sebelah dan tidak
terlalu jauh, hanya sekitar satu jam dengan mengendarai motor, apalagi keluarga
mereka punya mobil
Pernah suatu ketika kami hanya
melewati rumah mereka dan tidak mampir, karena merasa bosan, dan merasa tidak
dihargai, sebagai keluarga. Mereka sih ya nggak sadar digituin karena mereka ga
punya perasaan apa-apa terhadap kelurga kami, kami tak mampir pun mereka tak
akan peduli. Mungkin..ini prasaan aja? Nggak, ini kenyataan sesungguhnya.
Suatu waktu dia tiba-tiba datang
kerumah kami, ya..mungkin itu terpaksa juga..karena ada titipan amanah
seseorang yang harus disampaikan kepada bapak ku. Aku sempat nyeletuk pada ibu
ku, “ mak… kayanya malam nanti ada hujan badai atau kalau nggak ya gerhana,
bisa jadi gempa juga habis alam kaget dengan kedatangannya kerumah ini” aku
samapi bilang begitu dan sinis, orang tuaku hanya tersenyum kecut, mungkin
mereka juga merasakan ketidak seimbangan silaturahmi itu. Pada saat itu dia
juga bawa anaknya, nih kenalin…anak bungsu aku, sekarang kuliah di….., belum
tahukan ? iya pakde, la ga pernah datang kesini, kurang silaturahmi , jawabku.
Pakdenya sih diam tersenyum, tau deh mudeng apa nggak. Bahkan pernah walimahan
anak mereka kami sekeluarga tak ada yang diundang, idealnya adalah basa basi
untuk ngajakin rewang atau apa gitu. Tapi setelah itu berlalu… mereka malah
bilang kok ga datang? Ya..aku jawab saja gak ada undangan. Alaaah….kok pake
undangan segala sih, kan keluarga kalo dengar ada hajatan ya udah adatang aja,
orang kita ga ngundang-ngundang kok. Hmm… alasan atau apa nih, tapi
denger-denger ada keluarga yang diundang pake punjungan, boro-boro punjungan
ngomong aja nggak, pake surat undangan
juga nggak.
Namanya hati selalu bolak balik
bahkan lebih cepat dari membalikkan tangan . Dibalik rasa jengkel tetap selalu
ada bisikan kebaikan. Jika kami
melakukan hal yang sama , lalu apa bedanya? . Lagian silaturahmi itu kan baik,
dapat memanjangkan umur, memudahkan rejeki. Bapakku juga bilang..biar saja
mereka begitu yang penting kita jangan.
Kalau kita melakukan hal yang sama lantas makin terputuslah silaturahmi, dan
tentu akan berasa seperti orang lain saja. Yang penting pikiran selalu
positif dan jangan ada rasa dendam yang
menyangkut dihati. Alhamdulilah makin kesini hubungan makin mencair, walau gak
sering-sering banget keluarga mereka terkadang juga main kerumah kami, ada
kebahagiaan,keakraban, dan canda tawa ketika sedang ngumpul. Apalagi dengan
kesibukan harian yang sangat jarang bertemu. Ah..ada rasa bahagia dibalik itu
semua. Sebenarnya silaturahmi dengan keluarga itu berkaitan dengan soal
pembiasaan dalam keluarga, jika sejak dini diajarkan pada anak-anak untuk
selalu hormat pada yang lebih tua, dan dekat dengan agama, insha Allah mereka
sangat senang melakukannya bahkan hingga dewasa .
Keikhlasan bersilaturahmi itu
sangat penting, agar silaturahmi yang
dijalankan membawa keberkahan pada hubungan yang lebih baik. Apalagi dengan silaturahmi dapat membuka pintu
rejeki, yah..minimal kalau datang disuguhin teh, ya khan..?! he2. Lagian jika silaturahmi dijalankan dengan
rasa jengkel dan tidak ikhlas seperti yang kurasakan diawal tadi, akan
percuma…canda tawa akan bersa garing dan nol pula nilai pahalanya, yang didapat
apa? Dosa diantara lelah badan dan batin…(melebay….dikit)
Apakah diantara sahabat aada
merasakan hal yang serupa? Ada baiknya niat bersilaturahmi diluruskan dan
diimbangi dengan keikhlasan dalam
menjalaninya.
Ada yang berasa selalu rugi?
Merasa rejeki seret?
Urusan tak berjalan mudah?
Perkawinan diujung tanduk?
Segera hubungi 080944445666.. semua berjalan
mulus!!!
Aitsssss!!! Lo kira ini iklan pellet pengasihan
dll.. ini soal silaturahmi jeng…..
hahahaha…
Oke..
Ini juga jadi selfreminder bagi aku… mungkin
semua masalah yang terjadi didekat kita, ada benang merahnya dengan silaturahmi yang
kurang.
Ya..kalau punya rejeki gapa juga kok sahabat
ngadain acara makan-makan dirumah kemudian undang semua keluarga, terutama yang
jarang berjumpa dan jarang bersilaturahmi, akrab-akarab—n saling canda Insha Allah semua berasa plong.
#SelfReminder
Semoga sukses selalu, sangat informatif
BalasHapusSilaturahmi memang penting ya, apalagi dalam keluarga.
BalasHapusKami juga sebisa mungkin dua kali dalam setahun mudik ke rumah orang tua, saat anak-anak libur tahun baru dan libur kenaikan kelas.
jangan sampai putus tali persaudaraan yah. harus ada komunikasi terus menerus
BalasHapusHal ini kayaknya hampir terjadi ditiap keluarga besar. Ada yang terus usaha baik, ada yang cuek, bahkan ada yang mgomongin dari belakang. :(
BalasHapusAku juga pernah nih ngalamin,mncoba mmbngun kembali tali silaturahmi,tpi apa daya dri pihak si X *disensor kga bisa nrima apa yg prnh dilakukan sblumnya, tpi ya mau gimana lgi,pasrah aja deh.
BalasHapusTali silaturahmi memang harus selalu dijaga ya buu :)
BalasHapusheheh.. iya bener ya.. kayaknya dalam satu keluarga besar ada aja 1-2 keluarga yang maunya dikunjungi aja, tapi gak mau mengunjungi saudara yang lain... atau ada yang berkunjung tapi anak-anaknya gak pernah ikut.. jadi antar sepupu malah gak akrab :(
BalasHapusTali Silaturrahmi memang wajib dijaga ya, tapi namanya juga orang kadang mood datang dan pergi. kadang masalah juga datang menghampirir. Bagi saya (wejangan dari Ayah) mreka datang atau nggak kerumah kita, yg penting kita mengunjungi.
BalasHapusbetul mbak, silaturahmi (atau silaturahim) itu bisa menjalin keakraban antar keluarga, teman, dan rekan blogger...
BalasHapuskalo saya biasanya ada grup khusus di whatsapp, yang suka ngerumpi dari serius hingga santai sebelum akhirnya ketemuan bareng2 :)