Persiapan Wanita UntuK Bertemu Calon Mertua Kali Pertama


Siapa sih, yang gak bahagia ketika pernikahan diambang mata. Sebagian perempuan justru merasa  was-was ketika detik-detik bertemu calon mertua untuk pertama kali. Apakah calon mertua akan suka? Terutama ibu mertua. Bagaimana kalau sang calon ibu mertua  ternyata orangnya julid, atau bahkan sangat pendiam, yang kita sendiri bingung apa yang harus diobrolin. Banyak juga yang merasa gagal saat pertama kali melakukan pendekatan dengan sang calon mertua.
Bahasan kali ini khusus untuk yang sudah matang dan siap melakukan  pernikahan atau dalam masa penjajakan dengan keluarga sang calon. Ini bahasan yang dewasa, bukan untuk yang masih ingin pacaran atau sekedar main-main. Dan dewasa itu tak terpatok pada usia, karena ada yang umurnya udah banyak tapi masih keremaja-remajaan.
Berikut beberapa hal yang mesti dilakukan saat pertama kali berkenalan dan bertemu  calon mertua
Berpakaian yang sopan, jangan terlalu cuek dengan dandanan. Penampilan adalah kesan pertama , jadi sebaiknya  ini jadi perhatian utama. Tidak perlu pula berdandan berlebihan, sederhana, simple tapi tetap nyaman dilihat
Bawa oleh-oleh . kue atau buah. Ini standar banget memang tapi ini akan memberikan kesan  hangat pada sang calon mertua. Tanyakan pada calon suami apa yang menjadi kesukaan calon ibu mertua. Termasuk karakter ibunya apakah orangnya supel ataukah agak pendiam.  Dengan mengetahui ketertarikan sang calon mertua, paling tidak kita cukupcukup nya jika dia mengobrol tentang hobimya. Termasuk soal masakan apa yang paling iya suka. Jika perlu bawa makanan yang iya suka. Jangan sampai kita  terlihat tidak tahu apa-apa ketika diajak bicara apalagi sampai bilang bahwa saya tidak tertarik dengan hal-hal yang menjadi kesukaannya. Poin kedua ini cukup simple sebenarnya, tapi banyak juga yang belum tahu , dan terkesan abai ujung-ujungnya jadi terlihat kaku dan sombong.
Bersikap tenang walaupun didalam hati ada deg-degan. Jika kamu tipe orang yang santai, jangan pula terlalu banyak bicara apalagi sampai mengomentari sesuatu yang bisa membuat orang-orang dirumah tersinggung. Sepupu ku pernah bercerita, saat itu anaknya datang mengenalkan pacarnya memang sih masih pacar belum ada mengarah menikah, tapi dia sudah kesel duluan. Sebenarnya sacar anaknya itu sudah beberapa kali datang , jadi saat itu dia cerita bahwa baru saja menjahit baju dan memperlihatkan pada sang “calon menantu” dia antusias bercerita ini kainnya bagus bla-bla. Eh sang calon menantu bilang, iya bagus ya ma modelnya warnanya juga mirip dengan seragam Rumah Sakit X, What?!. Nah langsung tersinggung deh, saat itu sih dia cuma senyum tapi  ketika pacar anaknya pulang langsung dibilang gak sopan, dan dia melarang anaknya untuk tidak berhubungan lagi, Nah?. Untuk diawal yang belum akrab-akrab banget mending “di iya in” aja dulu apa yang diomongin. Kecuali jika dia meminta pendapat kita yang dia merasa belum tahu tentang sesuatu.
Saat dijamu makan, pujilah masakan yang dihidangkan dan makanlah dengan lahap. Jangan pilih-pilih makanan apalagi sampai bilang saya gak suka ini, kecuali jika benar-benar akan sakit karena alergi dengan masakan tertentu, dan jangan pula terlalu rakus, hahahaha. Apalagi pakai bilang duluan minta dibungkusin. Cukup bilang enak saja dan tanya resepnya apa sih? Sebagai kode minta dibawain pulang, LOL.
Jangan terlalu manja dengan anaknya apalagi minta ini itu di depan sang camer. Kebanyakan ibu mertua ingin sang calon menantu bisa membahagiakan anaknya dan tidak suka jika anaknya “diperintah-perintah” hindari anggapan bahwa kamu bakalan menyusahkan anaknya karena terkesan manja dan tidak mandiri.
Jangan memberi kesan menyombongkan diri. Mungkin kamu punya pekerjaan bagus atau  posisi jabatan yang baik, atau keluarga kaya. Tak perlu kamu ceritakan detail , cukup bahas “luar-luarnya “ saja, dan perlihatkan bahwa kamu orang biasa juga, tak perlu ada perlakuan khusus yang ekslusif.
Tidak mainan Gadget. Dijaman sekarang ponsel berasa gak lepas dari tangan. Jadi sebaiknya masukkan ponsel dan  set silent. Gak lucu donk saat diajak ngobrol sibuk dengan balas sms atau angkat telepon, apalagi scroll-scroll sosmed.
Dari sekian poin diatas yang terpenting adalah bahwa yang kamu tunjukkan adalah sebenar-benarnya kamu dan melakukan semuanya dengan tulus. Pastikan apa yang kamu perlihatkan diawal bukanlah sebagi sebuah sandiwara sebagai penarik hati agar terlihat baik. Ingat, bahwa calon mertua dan keluarganya kelak akan menjadi keluarga juga dalam arti sebenarnya. Calon mertua atau mertua bukanlah saingan, jika calon suami atau suami lebih mengedepankan ibunya itu adalah hal yang wajar, kelak pasti kita tidak  ingin jika calon menantu kita bersikap tidak sopan. Bertemu calon mertua saat pertama kali merupakan upaya membangut kehangatan untuk selamanya bukan sesaat saja.

Bersyukurlah jika menemukan calon mertua yang simple ,ramah dan terbuka dengan kehadiran kita. Itu artinya kita tak perlu repot memikirkan strategi menarik hatinya. Tinggal kita saja menjaga sikap baik dan benar-benar tulus. Jangan sampai masalah itu timbul dari kita sendiri.

3 komentar

  1. Iya banget. Tunjukkan diri yang sebenarnya juga sih kalo ketemu calon mertua itu.

    Ah ya, kalau saya, pas pertama ketemu malah sudah memboyong mama papa saya waktu itu. Biar saling ngobrol juga.

    BalasHapus
  2. Saya ketemu calon mertua tampil apa adanya saja...alhamdulillah sudah jadi mertua...

    BalasHapus
  3. jd inget-inget gmn dulu aku ketemu camer pertamakali :p. hihihi utg kesan pertama baik2 aja :D. tp memang mertuaku itu lbh santai dan open minded banget sih. mungkin krn lama tinggal di eropa dia lebih terbuka dan ga kaku. jd pertamakali ketemu aja udh bisa akrab. semoga ntr kalo anakku udh gede, ngenalin calonnya aku jg bisa santai dan akrab ngeladeninnya hahahahah. kejauhan mikir :p

    BalasHapus

Terimakasih atas kunjungannya, jangan lupa tinggalkan kritik dan sarannya di sini yach...:), Tidak terima komentar spam dan komentar mengandung Link,brokenlink , dan harus menggunakan nama semestinya , anonim dan merk tidak akan diterbitkan.