MENANAMKAN KEIMANAN SEJAK DINI


Disclaimer: Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud sara atau memicu perdebatan ya, saya menuliskan ini sebagai penganut muslim. Karena setiap kita yang memiliki agama pasti merasa bahwa agama yang dianutnyalah benar , saya sangat paham itu. Jika tulisan ini dibaca oleh sobats non muslim, kalian boleh membalik tulisan ini bahwa agama kalian anutlah yang benar.  jika ada tulisan islam kalian boleh menggantinya dengan agama yang dianut ( Kristen,protestan,hindu, budha, konghucu), oke sips?!.
-----

[ Parenting ] Alhamdulilah ketemu Jum’at lagi ya , pengennya tuh tiap jum,at mau nulis yang beraroma religi. Tema religi bukan  ingin menunjukkan  bahwa diri ini  lebih paham atau lebih tahu agama, tapi cuma menuliskan semua sebagai #selfreminder mumpung selagi ingat , maka aku tulis disini biar suatu saat jika lupa  atau khilaf ,aku bisa membuka lagi dan menerapkan ke anak ku.

Setiap orang tua ingin  anaknya menjadi baik, dan setiap orang tua memiliki sudut pandang dan cara tersendiri  untuk membuat anaknya jadi baik, tentu saja “baik” menurut  takaran mereka sebagai ayah dan ibu. Jadi jika ada yang kurang sepaham dengan apa yang dituliskan disini, ya sah-sah saja, terserah bagi yang membaca  punya prinsip hidup masing-masing.,jika apa yang saya tuliskan ada kekurangan mohon dilengkapi , jika salah mohon  diberi penjelasan yang benar, jika tak setuju ya boleh-boleh saja. kita bebas berpendapat.

Sebagai orang tua kita tak hanya memberikan kenyamanan dan memenuhi segala kebutuhan  anak. Dan yang sangat kita sadari bahwa kebutuhan itu tak hanya makan,minum,pakaian dan tempat tinggal semata yang menyangkut kebutuhan ragawi. Sebagai orang tua tentu kita sangat ingin anak menjadi sosok yang paham agama, dan memiliki pribadi yang baik yang dari kebutuhan ruhaniahnya juga terpenuhi.

Sebagai penganut yang bukan  atheis  tentu kita juga menanamkan kepada anak sejak dini bahwa kita adalah makhluk  bertuhan. Bahwa apa apa yang ada didunia ini termasuk dirinya adalah milik Allah swt yang mempunyai kekuasaan baik dilangit maupun dibumi.  Nah ada  beberapa yang kita  terapkan sejak dini, agar keimanan, keyakinan bahwa dia hidup itu butuh perlindungan Tuhan. Apa lagi dijaman sekarang banyak sekali tantangan yang mesti dihadapi orang tua untuk menjadikan anak lebih baik.

Mengenalkan Tuhan Sejak Dini.
Menyebut asma Allah ketika melakukan aktivitas, do’a sebelum/sesudah makan minum, dan aktivitas lainnya.  hal-hal semacam ini adalah satu cara untuk mengenalkan Allah kepada anak. Mengenalkan dan memberi pemahaman bahwa dimana kita berada dan kapan pun waktunya  harus mengingat Allah dan meminta perlindunganNya, bahwa diri kita dalam kekuasaanNya. Bahkan sebagian mengatakan bahwa mendidik itu mulai dari kandungan harus rajin ibadah, bahkan lagi sejak mencari sosok pasangan hidup, begitulah pentingnya bahwa pengenalan Tuhan itu harus dilakukan sedini mungkin.

Cara lain mengenalkan keberadaan Tuhan adalah mengajak/melihat saat kita melakukan ibadah harian, seperti sholat, mengaji baik dirumah maupun ditempat ibadah. Dengan begitu mereka akan banyak bertanya, dan disaat itulah kita bisa menyampaikan pengenalan kepada TuhanNya.

Menanamkan bahwa Islam agama yang benar disisi Allah SWT
Setelah mengenalkan Allah sejak dini kita juga wajib  memberikan keyakinan bahwa agama yang kita anut yang paling benar di sisi Allah.  Kenapa benar menurut Allah ? karena jika dikatakan bahwa agama baik menurut versi manusia, maka ia mengatakan bahwa semua agama itu baik karena tidak ada agama yang mengajarkan keburukan. Jika sudah mengatakan semua agama baik dan terserah mau mengimani yang mana saja, maka wajib dipertanyakan kadar keyaqinan terhadap agama yang dianut . Maka gak heran ada yang bolak balik pindah agama, tapi jika mereka menganggap semua agama baik ? kenapa mesti pindah sana pindah sini ya? yah..itu plin plan  namanya..:D
Ketika hati sudah yakin bahwa Allah itu ahad dan menyatakan diri islam, tentunya kita juga percaya pada apa yang dituliskan dalam Alqur’an tahu bahwa yang dipertanggung jawabkan itu tak hanya sebatas dunia ada akhirat yang menunggu.  Dengan dalih akhirat itulah kita punya kewajiban ke anak agar mereka sepenuhnya yakin bahwa Islam lah agama yang  benar.

Mengenalkan Halal dan Haram. 
Mengenalkan halal haram kepada anak sejak dini itu sangat perlu, dan ini sebenarnya sudah diterapkan oleh para  orang tua. Misalnya jangan makan makanan teman mu tanpa izin bahwa itu haram dan tak disukai Allah. Karena haram itu tak hanya fisik saja misalnya haram memakan babi, tetapi ada barang halal tetapi karena cara memperolehnya yang haram, maka hukum menjadi haram, misalnya kue hasil mencuri  dll.

Untuk makanan yang tidak kita buat sendiri atau di produksi oleh pabrik  yang tidak jelas apa yang dicampurkan, kita dipermudah adanya sertifikat halal dari MUI. Karena dizaman sekarang apapun bisa diperbuat, apapun bisa dicampurkan ntah alcohol atau ekstrak hewan yang dihukumi haram untuk dikonsumsi dalam Alqur’an. Jadi label halal berfungsi agar kita tak terjebak pada ras was-was atau yang tak jelas hukumnya (subhat).


Biruwalidain/ Berbuat baik dan hormat kepada orang tua.
Berbuat baik kepada orang tua adalah kewajiban, menyenangkan hati dan membuat ibu dan ayah bahagia itu adalah kebaikan.  Untuk mengajarkan kepada anak mungkin kita bisa memberikan contoh ke anak dengan  memperlihatkan rasa santun dan baik ke kakek dan nenek nya. Dengan begitu mereka melihat bersikap santun kepada kita sebagai ayah dan ibunya. Ada sebagian orang tua yang secara sadar menjelek-jelekkan orang tua mereka diddepan anak, walaupun anak masih kecil sesungguhnya mereka merekam dan menyimpannya dalam memori. Bisa jadi suatu saat ketika kita merenta anak malah memperlaku kan hal yang sama seperti kita memperlakukan orang tua kita (kakek nenek mereka).
Tidak memperlakukan mereka secara kasar dan membabi buta ketika marah terhadap kesalahan yang mereka lakukan juga merupakan contoh ke anak. Biasanya anak meniru kebiasaan orang tua ketika marah atau hal-hal lain. Seperti yang kita ketahui bahwa  anak yang dibesarkan secara kasar dan keras biasanya akan tumbuh sebagai anak yang suka membangkang .


Soleh/ Soleha itu wajib.
Jika sejak awal kita menanamkan keimanan kepada anak inshaAllah akan tumbuh menjadi anak baik  yang tahu kewajibannya sebagai hamba Tuhan, lebih mempertimbangkan pandangan Tuhan dibanding pengakuan manusia

Ketika dewasa dan paham agama dia  pasti tahu ketika dia pura-pura sholeh dihadapan orang dengan berbagai atribut yang semua orang akan menganggapnya  baik, dan dia pasti juga tahu ketika hatinya benar-benar ingin berbuat baik dan dinilai sholeh oleh Tuhannya.
Pandangan manusia hanya di luar, sedangkan pandangan Tuhan jatuh dilubuk hati manusia. Ketika seorang benar-benar sholeh mengharapkan Ridha Allah pasti akan terpancar dan orang-orang sekitar pun tahu ketulusan hatinya, beda jika hanya berpura-pura walaupun terlihat sholeh pasti suatu saat Tuhan menunjukkan ketidak baikkannya. Yang namanya sholeh itu tentu berdasarkan standar dari Tuhan bukan standar yang diucapkan manusia.

------

Aduh, kesannya jadi serius banget ya. Sengaja gak pake dalil sana-sini, karena ini hanya sebagai catatan diri semoga anak-anak (semoga nambah)  yang aku lahirkan dapat kami bimbimbing  dengan baik dan bisa dipertanggungjawabkan dihadapanNya, naudzubillah jika sampai salah didik dan salah doa lalu malaikat mengamini.

Semoga anak kita tumbuh menjadi anak cerdas, kelak menjadi orang yang sholeh melaksanakan semua perintah Allah dan meninggalkan larangaNya. aamiin...

__---
Baca Juga  : Semangat Hidup ketika usia terus bertambah

8 komentar

  1. Pas nerangin halal haram itu... Saya pernah kebingungan gimana nerangin untuk anak usia 3 tahun. Hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo langsung bilang halal haram agak susah kali ya mba...
      mungkin mesti kasih tau pelan-pelan... ah..ini juga mau belajar he2

      Hapus
  2. anakku yang besar udah tahu label MUI, jadi ada kemasan MUI berarti halal

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau usia lebih gede jadi gampang nerangin ya mba.. :D

      Hapus
  3. Hal yang sangat mendasar begini harus menjadi perhatian bagi setiap orangtua ya, Mbak.
    Ohya, rasanya sudah lamaaa... saya ga bersua via blog dan berkomentar di sini ya, Mbak.

    BalasHapus
  4. emang bener mbak, tauhid mesti ditanamkan sejak dini. Itu juga jadi pe-er sih buat saya pribadi, buat untuk si kecil aja tapi ke sayanya juga yang masih kurang.

    BalasHapus
  5. Dengan mengajarkan pemahaman Islam yg benar insyaAllah akhlak juga bisa jadi baik ya mba, karena agama Islam mencakup segala aspek kehidupan. PR yang cukup berat buat mamud, hihi

    BalasHapus
  6. Noted mba. Banyak baca ya g seperti ini penting banget buat saya, untuk persiapan.

    Memang bahaya kalau ada orang tua yang membebaskan anaknya kelak mau menganut agama apa karena anak itu tanggung jawab kita kelak.

    BalasHapus

Terimakasih atas kunjungannya, jangan lupa tinggalkan kritik dan sarannya di sini yach...:), Tidak terima komentar spam dan komentar mengandung Link,brokenlink , dan harus menggunakan nama semestinya , anonim dan merk tidak akan diterbitkan.