Mengenal Penyakit Hipertiroid dan Gejalanya

Penyakit Hypertiroid dan Gejalanya

       

Bermula dari keluhan seorang teman yang merasakan  tubuh/tangannya terasa gemetaran, awalnya aku megira dia belum makan  atau ada penyakit maag, karena gejala seperti itu pernah aku rasakan dan ternyata memang produksi asam lambungku yang meningkat. Tapi dia mengatakan tidak, soalnya makan asam atau pedas tak mempengaruhi lagi pula ia  tak pernah merasakan perut kembung ataupun mual.

Beberapa waktu lalu ia bercerita bahwa ada seorang yang menyarankan untuk periksa darah  karena katanya ada saudaranya yang bobot tubuh turun tapi tidak menunjukkan penyakit, begitu diperikasa ternyata ada gejala gondok.  Tentu saja teman ku ini merasa khawatir dan dia memintaku untuk melihat informasi  tentang penyakit gondok, setelah kami baca bersama ternyata ada beberapa gejala penyakit itu yang dia rasakan. Yang paling sering ia rasakan adalah gemetaran/tremor, degup jantung yang yang tak beraturan, mudah merasa lelah, berkeringat, tidur agak larut, BAB sering, bobot tubuh turun dalam setahun terakhir . Nah berbekal kecurigaan dan gejala yang lumayan banyak akhirnya ia memeriksakan  diri dan melakukan tes darah, dan ternyata positif terkena gangguan kelenjar tyroid ini tepatnya hypertiroid,  jumlah yang berlebih dari kadar normalnya, karena jika kurang namanya hipotiroid. 

Sebenarnya kelenjar tiroid sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk memproduksi hormone yang membantu menjaga fungsi organ  dalam tubuh sebut saja jantung, kulit, ginjal, hati bahkan otak. Hipertiroid biasanya muncul karena kelenjar tiroid terlalu aktif memproduksi hormone melebihi jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh yang disebabkan terlalu banyak mengkonsumsi yodium.

Setiap orang yang positif  terserang hipertiroid ini mengalami gejala yang berbeda-beda tergantung daya tahan tubuh seseorang. Dan biasanya jarang sekali  terdeteksi bahkan banyak yang tak mengira bahwa ia terserang penyakit ini, karena tidak menyangka akan terserang atau juga menduga bahwa terserang penyakit lain, karena merasa yodium tercukupi.

Berikut gejala-gejala yang patut dicurigai, dan jika merasakannya lebih baik memeriksakan diri agar cepat untuk mengobatinya:

Cepat merasa lelah padahal biasanya tidak seperti itu, bobot tubuh turun drastis padahal tidak sedang diet,  BAB sering/sem belit,  detak jantung cepat, kulit kering, berkeringat banyak, gemetara/tremor (untuk melihat getarannya temanku disuruh dokter menaruh kertas dikedua telapak tangannya , posisi telapak tangan menghadap keatas seperti orang berdoa gitu tapi , jadi tuh keliatan banget goyangan /getarannya), nafsu makan turun, imsomnia, bola mata menonjol, rambut rontok, nyeri otot sendi, siklus mens terganggu . Kabarnya penyakit ini banyak menyerang kaum wanita  berusia 35 tahun keatas dan lebih dominan yang terserang adalah orang-orang Asia, kaum laki-laki sangat jarang  terserang penyakit ini.  

Jadi timbul pertanyaan mendingan mana ya? hipotiroid atau hipertiroid? Jujur aja aku gak mau kena keduanya :D, ya namanya penyakit seringan apapun pasti gak ada yang mau kan ya?!. Tapi katanya nih untuk pengobatan itu lebih gampang hipotiroid karena katanya lebih mudah menormalkan kembali. Jika dibandingkan lebih bahaya mana, ya sama-sama bahaya karena mengganggu keseimbangan metabolisme tubuh. Ingat waktu SD selalu ditekankan bahwa penyakit gondok itu disebabkan kekurangan yodium padahal ternyata kelebihan yodium bisa menyebabkan hipertiroid dan menyebabkan pembengkakan kelenjar .

Beberapa penyebab dari hipertiroidisme, antara lain asupan iodina atau hormon tiroid yang berlebih, rendahnya plasma selenium, penyakit Graves, hiperplasia pada kelenjar tiroid atau hipofisis, radang tiroid, tumor pada testis atau ovarium. (Wikipedia)

Dari pengalaman teman , jadi bisa mengambil pelajaran, jadi tuh kalau ada sesuatu yang kita rasakan dalam tubuh yang tidak biasa dari biasanya mending cepat periksa apalagi jika gejala yang “aneh” itu kita rasakan lebih dari satu. Jadi jangan cuek terhadap kondisi tubuh, biasanya tubuh memang selalu memberikana “alarm” jika ada sesuatu atau terserang penyakit, mumpung belum parah langsung aja diobati.


 ----

20 komentar

  1. terima kasih artikelnya sangat bermanfaat mbak, aku bookmark buat aku share ke teman-teman ku yaa

    BalasHapus
  2. Oh jadi kelebihan iodium pun bisa bahaya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. namanya tubuh perlu kadar normal.. kalo lebih atau kurang pasti ada respon gak baik dari tubuh..

      Hapus
  3. Tubuh memang yang paling tau kapan waktunya istirahat ya mbak
    TFS :)

    BalasHapus
  4. Betul juga ya, Mbak. Kita harus peduli dengan alarm tubuh kita sendiri. Sangat berbahaya, kalau diabaikan.

    BalasHapus
  5. Pelajaran buat aku nih...mba Nova.
    Kadang kadar asin nya suka berlebihan.

    Yang kata orang uda asin, da kata aku mah belum.

    Heuu...ternyata itu berbahaya.

    Haturnuhun mba tulisannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. keasianan.. katanya bisa memicu hipertensi juga..tuh... bener ga ya..

      Hapus
  6. Iya kalau rasanya ada yg aneh dg badan, mending cepat2 periksa. Teringat dulu PD sering nyeri, takutnya breast cancer, dan ternyata itu krn alergi msg. Dg periksa, saya jadi tau mesti bener2 stop msg

    BalasHapus
  7. Apa pemicunya dari makanan? :o

    BalasHapus
  8. Harus peka sama alarm tubuh ya Mbak

    BalasHapus
  9. sepengetahuan saya mba, bener mba sama halnya degan hipotensi dan hipertensi, lebih enak ngobatin hipotensi deh, karena banyak yang bisa dimakan, karena darah rendah, kalo darah tinggi bnayak pantangannya ya

    BalasHapus
  10. Mengenal, jadi bisa mencegah, karena mengobati selalu jauh lebih panjang prosesnya. Thanks for sharing, mbak.

    Salam,
    Syanu.

    BalasHapus
  11. Ibu aku juga dapat penyakit ini, udah 2 tahun masih pengobatan :(

    BalasHapus
  12. Wah.. baru tahu kelebihan yodium juga bisa bikin gondok ya? Selama ini pahamnya kalau kekurangan aja..TFS Mbak..

    BalasHapus
  13. biasanya anak2 kena gondok juga, mba. tapi kalau segera diobati cepat sembuh dan nggak kambuhan lagi.

    BalasHapus
  14. Gondok sama gondongan beda ya. Soalnya ada yang ngira itu penyakit yang sama padahal beda.

    BalasHapus
  15. Kita memang harus bisa peka sama kondisi tubuh kita sendiri yah..
    Kalo udah mulai merasa ada yang gak enak harus waspada...
    Seringnya sih suka dicuekin aja sampai akhirnya malah kebablasan :(

    Makasih sudah diingatkan yah :)

    BalasHapus

Terimakasih atas kunjungannya, jangan lupa tinggalkan kritik dan sarannya di sini yach...:), Tidak terima komentar spam dan komentar mengandung Link,brokenlink , dan harus menggunakan nama semestinya , anonim dan merk tidak akan diterbitkan.